Di sebuah sekolah swasta yang lumayan terpandang di Indonesia, Labs School Kaizen--LSK kependekannya--terdapat dua buah grub: yaitu Grub Pelajaran yang berisikan murid-murid yang pandai dalam bidang pelajaran dan Grub Akademis yang berisikan murid-murid yang pandai dalam bidang kesenian maupun olahraga. Kadang kala, kedua grub itu beradu dalam per- lombaan yang sering diadakan di LSK. Pemimpin Grub Pelajaran adalah murid kelas lima, sementara pemimpin Grub Akademis adalah murid kelas enam yang bernama panjang Yusifa Tamarlin Margie. Waki ketua Grub Pelajaran adalah Ajeng Koeshella.Sementara wakil Grub Akademis adalah Alysha Shafa.
Suatu hari, aku (shokai (perkenalkan), namaku Nabila Revianti) dan beberapa murid yang tidak tergabung dalam Grub Pela- jaran maupun Grub Akademis, sedang mengadakan rapat untuk mempersatukan kedua grub itu dengan mengadakan lomba- lomba olahraga, pelajaran dan kesenian. Aku ditunjuk oleh guru untuk mempersiapkan segala hal untuk perlombaan bulanan itu. Salah satu siswi perempuan yang wajahnya lumayan manis (namanya Nadhira Qinthara) mengusulkan agar mengadakan lomba yang tidak memberikan hadiah apapun untuk pemenangnya. Karena ide itu cukup jahil dan mengasyikan, maka semua siswa-siswi yang tergabung dalam Grub Netral: grub yang tidak memihak Grub Pelajaran maupun Grub Akademis, menyetujui usul Thara sembari tersenyum jenaka.
Kemudian, dua hari sebelum perlombaan bulanan itu diadakan, terjadi sesuatu yang aneh. Grub Pelajaran tiba-tiba saja menjadi pandai dalam kesenian dan olahraga, dan juga sebaliknya. Temanku yang pandai meramal dan mengetahui soal hal-hal gaib (Oriza Violinar Harry) pun mulai menyelidiki keanehan tersebut. Wah! Rupanya, Grub Pelajaran dan Grub Ak- ademis bertukar jiwa. Pantas mereka jadi sangat aneh begitu. "Mereka bisa kembali ke dalam tubuhnya masing-masing ji- ka mereka dapat menemukan bola kaca berwarna keperakan yang kabarnya tersimpan di sekolah kita ini. Kalau dalam ku-
run waktu dua hari bola kaca itu tidak ditemukan, mungkin saja mereka tidak akan bisa kembali ke dalam tubuhnya sendiri dan tentunya itu sangat berbahaya, bukan?" jelas Oriza.
Rezka Bella mengangguk. "Bukankah di buku tua kuno ada penjelasan cara membuat bola kaca sendiri?" tanya Bella de-
ngan tiba-tiba dan menyebabkan kumpulan Grub Netral bersorak-sorai riang. "Memang. Tapi, cara pembuatannya itu ... yang jadi masalah" kataku dengan raut wajah memelas. Meski kelihatannya aku tidak suka membaca buku-buku kuno tua tapi sebenarnya aku mengetahui tentang ramuan-ramuan aneh seperti itu. Bella Marvella berdehem sesaat, memecah si-
tuasi yang berisik dan ribut itu. "Bola kaca perak tidak mungkin masih ada di zaman modern seperti ini. Kalian mengetahui tentang polusi udara, asap mobil dan pabrik serta pembuangan limbah rumah tangga secara berlebihan bukan? Bola kaca perak hanya dapat bertahan pada zaman yang tenteram dan damai, zaman yang dipenuhi oleh kesejukan tumbuhan bu-
kan asap polusi yang merusak bumi kita ini!" terang Bella Marvella.
Jadi, bagaimanakah kelanjutan cerita tentang perseteruan dua grub berbeda ras ini? Kita nantikan saja ceritanya di
~UNTITLED STORY 2~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar