Aku sudah mulai menitikkan air mata ketika tiba-tiba Thara menepuk punggungku keras sekali. Aku sampai tersedak dibuatnya. "Jangan menangis. Ayo kita segera ke markas Grub Pelajaran sama Grub Akademis. Aku yakin kedua grub itu pasti sedang menyusun perangkap untuk menjebak satu sama lain!" jelas Thara dengan wajah yang serius. Aku dan Thara langsung berlari menuruni tangga sembari mendekap erat-erat bola kaca yang berharga itu. Ketika sampai di depan pintu markas Grub Pelajaran, aku memberi kode berupa kedipan pada Thara yang berartikan kalimat, 'Kamu mengurus Grub Pelajaran. Aku mengurus Grub Akademis". Aku pun berlari menyerbu masuk ke dalam markas Grub Akademis. GABRUK! BRUK! BAK! DONG!!!!! KYUUNNGG! Karena berlari terlalu cepat, aku menginjak jebakan Grub Akademis yang telah dirancang untuk Grub Pelajaran yang mendekati wilayah mereka. Panci, sodet, dan penggorengan berjatuhan dari sebuah karung berwarna kehijauan hing- ga aku menjulingkan kedua mataku saking pusingnya. "Wah, kamu nggak papa Bel?" tanya Lina sembari membantuku berdiri. Dengan wajah kesal aku berteriak keras-keras kepadanya, "KALO PASANG JEBAKAN YANG BENER DONG! KEPALAKU JADI BENJOL TIGA INI, EMANG KAMU KIRA RASANYA MANIS KAYAK BUAH DUREN??!!" sembari mengeluarkan suara robot tempur dicampur suara ledakan nuklit dan suara pesawat jatuh. Lina menutup kedua telinganya sembari menyunggingkan senyum lebar. "Aku nggak dengar. Bisakah kamu mengulanginya lagi?" katanya sopan. Karena sudah sangat-super-duper kesal, aku mengambil penggorengan dan melemparnya ke arah kepala Lina. JDUK! KYUUUNNGG! Nice shoot, gumamku dalam hati dengan wajah bak iblis jahil. Aku pun menemui Yusifa dan mengabarkannya tentang bola kaca itu. Yusifa tampaknya se- nang sekali hingga dia mencubiti pipiku. "Asyik! Hei Teman-Teman, coba kalian bayangkan, kita akan kembali ke dalam wujud kita yang asli!" teriak Yusifa gembira. Meski bagaimana pun juga, mereka tetaplah seorang gadis yang masih men- duduki bangku kelas enam sekolah dasar dan mereka tidak ada apa-apa di dunia. Aku juga sih, batinku dengan senyum simpul.
Setelah berbasa-basi sebentar dengan Grub Akademis, mereka mengekor di belakangku menuju halaman sekolah. Ang- gota Grub Netral sudah mengangkat meja dari kayu yang lumayan luas sebagai meja "administrasi" dan meja "pendafta- ran". Kedua grub itu pun dibagi-bagi: Grub Pelajaran di sebelah kanan dan Grub Akademis di sebelah kiri. Untuk mengem- balikan jiwa ke dalam tubuh yang asli, 'penyewa' tubuh sementara itu diharuskan menyentuh bola kaca sembari menutup mata selama dua belas detik dan saat itu juga jiwa mereka akan kembali ke tubuh mereka yang asli. Kegiatan pengemba- lian jiwa itu berjalan lancar sehingga dapat diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dan setelah kegiatan itu se- lesai, setiap anggota grub langsung pulang ke rumahnya masing-masing dengan napas lega.
Esoknya, aku dipanggil oleh walas-ku dan walas-ku itu memintaku untuk mengadakan konser musik dalam rangka ulang tahun sekolah yang ke-57 tahun. Aku pun menganggukkan kepalaku dengan wajah yang sangat senang. Kemudian aku kembali ke markas Grub Netral dan menceritakan semuanya kepada Thara, Oriza, Bella Marvella dan Rezka Bella. TOK!!! Terdengar sekali suara ketukan yang amat keras hingga membuat Thara terkena "serangan jantung dadakan". Aku pun membukakan pintu dan melihat Maura dengan wajah yang polos sembari membawakan seikat bunga mawar dan sekotak coklat. "Yummy! Coklat!" gumamku. "Bel, aku boleh bergabung dalam Grub Netral tidak? Kayaknya seru juga mendamai- kan kedua grub yang selalu bertengkar terus" izin Maura tanpa basa-basi. Aku langsung mengangguk dan menyambar cepat coklat yang tengah digenggam Maura.
Oh ya, setelah kegiatan pengembalian jiwa kemarin, Grub Netral bersama-sama menguburkan bola kaca itu di dalam se- buah pot bunga mawar. Dan sepuluh tahun lagi, warna perak bola kaca itu pasti akan kembali dan menolong orang-orang yang membutuhkannya.
"Bagaimana kalau kita mengadakan konser musik gabungan dengan Grub Pelajaran-Grub Akademis-Grub Netral? Sekali- kali aku ingin unjuk kemampuan dalam bermain musik" usul Rezka Bella yang segera disambut dengan teriak "YEAH" oleh anggota Grub Netral.
Berhasilkah Grub Netral melaksanakan konser musik tersebut? Dan dapatkan Grub Netral mempersat-
ukan Grub Pelajaran dan Grub Akademis untuk konser musik itu? Nantikan kelanjutkannya dalam
~UNTITLED STORY 4~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar