Aurthor : Nabila^^
Note : Ini cerita bonus :)
Original Characters by Nabila : Nanase (Nana-chan)
Miyuki (Mii-chan)
Ayako (A-chan)
Yami (Yacchan)
Fuyuki (Fucchan)
Additional Characters : Meyoo
Lasshie
Niki
Len Mifuyu (Len-sama)
Kotarou Nemoto (Kotarou-kun)
Kaito Fumi (Kaito-san)
~~~*~~~
??? : Halo Pembaca! Weeeh, aku seneng banget, pengen wawancara!! *ribut-ribut*
PLAK! Seorang cewek dengan poni panjang menampar Yano lalu tersenyum ramah.
??? : Nama dia Yano Oharu, dan aku Mishi Tania, di episode kali ini, kita akan mewawancarai kelima tokoh utama dan juga tokoh lainnya^^
Yano : Yeaayyy!! *kegirangan*
PLAK! Sekali lagi Mishi menampar Yano dengan keras.
Yano : *megangin pipinya* Iiw, kok aku ditampar lagi?
Mishi : Jangan banyak tanya, ayo kita segera tanya-tanya! *senyum ramah*
Mereka berdua pun segera menuju sebuah rumah. TOK! TOK! TOK! Yano mengetuk pintu dengan keras dan dia juga membunyikan bel berkali-kali hingga Mishi menamparnya lagi. KRIET! Pintu terbuka dan muncullah wajah Nanase dan Ayako.
Yano : Eh, kalian Nanase-chan dan Ayako-chan?
Ayako : Yup, benar *mengangguk*
Nanase : Siapa kau?
Yano : Kyaaa~senangnya! *meluk Ayako dan Nanase dengan erat*
Mishi : Maaf, ku bilang, jangan buat keributan, Yano! *nampar Yano lalu menendangnya* Hmm ... halo, selamat pagi, Nanase-chan dan Ayako-chan *langsung pasang senyum*
Yano : Huwaa~sakit! *nangis*
Yami : Siapa sih? *muncul tiba-tiba*
Fuyuki : Nnngg ... kenapa mereka?
Miyuki : Hei! Lama banget.
Yano berdiri dan langsung memeluk Fuyuki, Yami dan Miyuki.
BUK! Miyuki memukul kepala Yano dengan panci yang kebetulan di bawanya dan Yano pun jatuh pingsan.
Miyuki : Ngapain meluk-meluk?! Nggak kenal juga *sewot*
Mishi: Anu, Miyuki-chan, kami ingin mewawancarai kalian berlima *duduk di tempat duduk*
Yami : Ok, aku siap!
Yano : *bangun dari pingsan* Nnng, pertama-tama, kami ingin bertanya tentang kalian. Apa kalian merasa senang mendapat peran di cerita ini?
Nanase : Aku seneng banget! *lompat dari kursinya* Yeayyy! Super seneng!!! *ngangkat meja*
Miyuki : Nana-chan ...! *melotot*
Nanase : Yaah ... aku mengerti *mejanya kembali diturunkan*
Miyuki : Aku juga seneng mendapat peran di cerita Friendship!
Ayako : Aku juga, seneng banget malahan!
Yami : Lumayan menyenangkan, bagiku *nadanya datar*
Fuyuki : Sama seperti Mii-chan, A-chan dan Nana-chan, bagiku, mendapat peran di Friendship sungguh menggembirakan karena kami selalu dapat bersama-sama setiap harinya.
TOK! TOK! TOK! Pintu diketuk sebanyak tiga kali. KRIET! Orang yang mengetuk pintu itu langsung membuka pintu dengan tidak sopannya dan muncullah wajah Meyoo, Lasshie dan Niki. Kejutan! Muncul juga wajah Len, Kaito dan Kotarou yang langsung duduk di kursi.
Mishi : Halo, aku Mishi Tania dan dia temanku ... *memperkenalkan diri*
Yano : Aku, aku temen Mishi, namaku Yano Oharu! Kami ingin mewawancarai tokoh-tokoh Friendship!
Kotarou : Aduh, maaf, tehnya tumpah.
Miyuki : A-anu, biar aku yang mengelapnya, Kotarou-kun.
Kotarou : Wah, baik sekali kau, Miyuki-chan^^
Miyuki : A-ah, ya, terima kasih @///@ *blush*
Nanase : Hoeee? Len-sama juga ikut datang? Len-sama, aku mau foto bareng! *ngambil hp-nya dari saku lalu menghampiri Len*
Len : Eh? Foto bareng? Lho? Kenapa? *bingung*
Nanase : Cheese? *langsung pasang pose*
KLIK! Nanase senyum-senyum sendiri, dia kembali duduk di kursinya dan memandangi foto dirinya dan Len yang berada di layar hp-nya dengan jelas.
Nanase : Len-sama, a-anu, kapan-kapan, bo-boleh ... foto lagi ... bersama aku? >///
Len : Yah ... tentu saja *senyum* Kapan-kapan kita foto lagi!
Nanase : Uwaaah~senangnya! Bisa foto dengan Len-sama seperti ini!! {dalam hati} *terbang ke langit*
Yano : HEI! JANGAN CUEKIN AKU DONNNGG!! *narik Nanase kembali ke dunia nyata*
GEDUBRAK!! Suaranya kedengaran mengenaskan sekali ='=
Nanase : Wew, apaan sih?! *kesel*
Yano : Ayo deh, kita mulai wawan ...
Ayako : Kaito-san lucu!! Kyaaa~boleh aku pakein jepit? *jerit-jerit*
Kaito : Ya, silahkan saja *senyum*
Ayako pun menjepit poni Kaito dengan jepitannya yang berbentuk hati dan kumbang. Kemudian Ayako memberikan cermin kecilnya pada Kaito untuk melihat dirinya.
Ayako : Kyaaa~makin lucuuu!! *nyubit pipi Kaito*
Kaito : Swakit, Awyako-cwhan *ngomongnya jadi nggak jelas karena dicubit Ayako* ='=
Ayako : Uwa, wa, wa~maaf, maaf, Kaito-san, nggak sengaja >///
Kaito : Iya, ya, nggak papa, kok *senyum lagi*
Ayako : Hwaanngg~Kaito-san baik banget! Mana keren lagi!!! Pengen kucubittttt >w
BUK! Yano memukul hidung Ayako dengan bambu.
Yano : Ggggrrrrrr ....!! Kubilang, jangan ada yang cuekin aku!!! *jengkel*
Ayako : I-iya deh *usap-usap idungnya yang jadi benjol*
Mishi : Yano, jangan cari keributan deh!
Yano : Habis aku dicuekin, kan jadi kesal. Ok, mari kita mulai wawancaranya. Pertama-tama ...
Yami : Ah! Fucchan, aku lupa kalau aku baru beli komik baru!
Fuyuki : Mana? Mana?
Yami : Di kamarku. Yuk kita ke kamar! *narik tangan Fuyuki* Kita ke kamar dulu yaah ...
Fuyuki : Asyikk! Aku kebosenan dari tadi dengerin cewek muka dekil sama cewek yang hidungnya besar itu ngomong mulu
Mishi : Enak aja! Dia bilang hidungku besar?! {dalam hati} *emosi*
Yano : Dan dia juga bilang mukaku dekil?!! {dalam hati} *makin emosi*
Miyuki : Kotarou-kun, mau nyicip muffinnya? *nawarin kue*
Kotarou : Muffin? Boleh! {note : Kotarou sangat suka muffin} *langsung melahap habis satu muffin*
Miyuki : Nngg ... ba-bagaimana rasanya? *gugup*
Kotarou : Enak! *mengacungkan jempol*
Miyuki : Huwaaa~Kotarou-kun bilang muffinku enak? Yesss, yeesss!! {jerit-jerit dalam hati}
Kotarou : Bisa minta lagi, muffinnya?
Miyuki : @///@ Bi-bisa *ngasih muffin*
Nanase : L-Len-sama ... anu, nngg ... aku, AKU PUNYA BANYAK FOTO LEN-SAMA!!! *ga sadar teriak*
Len : W-wah?!
Nanase : U-uwaa~so-soalnya aku mengagumi Len-sama @///@
Len : Makasih^^ *senyum*
Yano : HUWEEE!!! KAPAN WAWANCARANYAAA???!!!! *nangis*
Mishi : Memangnya hidungku besar? o,o *masih syok*
Nanase : Len-samaaa ... baaiikkk bangeetttt!!!!!
Miyuki : Kata Kotarou-kun, kueku enak^^
Ayako : Kaito-san luccuuuu!!!
Meyoo : Hooii! Mana giliran kami muncul?! *ngomel*
Lasshie : *minum teh* Aah, hangat~
Niki : Weeiii, belok kanan-belok kiri! *main PS*
Yami : *di dalam kamar* Gimana? Seru nggak, Fucchan?
Fuyuki : Seru banget!!
Kotarou : Aku suka banget muffin lho, kirimkan muffin sebanyak-banyaknya ke alamat di bawah ini yaa^^
Len : Hee--? Ternyata aku populer :)
Kaito : Mulai besok, aku akan hati-hati kalau dekat-dekat Ayako-chan ='=
Dan berakhirlah acara wawancara itu .... (sementara penulisnya cuma nyengir aja)
Hampir lupa :P
Nanase : Me
Miyuki : Thara
Ayako : Yusifa
Yami : Medina
Fuyuki : Rezka
Senin, 04 Juli 2011
~Friendship : 4 EP.~
Aurthor : Nabila^^
Note : Ceritanya jadi SUPER nggak nyambung ='=
Original Characters by Nabila : Nanase (Nana-chan)
Miyuki (Mii-chan)
Ayako (A-chan)
Yami (Yacchan)
Fuyuki (Fucchan)
Additional Characters : Meyoo
Lasshie
Niki
Len Mifuyu (Len-sama)
Kotarou Nemoto (Kotarou-kun)
Kaito Fumi (Kaito-san)
~~~*~~~
TAP! TAP! TAP! Nanase melangkah girang menuju meja makan. Kemarin, Ayako memberikannya lima puluh foto Len yang super dipastikan langka.
Nanase : Lalala ... asyik, asyik! *bersenandung pelan*
Mama : Nanase, ayo cepat makan nasimu lalu gosok gigi dan tidur! *mencuci piring*
Nanase : Baik ma! *cepat-cepat memakan nasinya lalu minum* Ma, aku ke kamar dulu ya *lari-lari menaiki tangga*
Papa : Kenapa anak itu? Tumben sekali dia tidak tambah *bingung*
Mama : Mungkin dia mendapat sesuatu yang menyenangkan ...
Di kamar, Nanase mengambil kumpulan foto-foto Len di tasnya, lalu menatanya dan menyimpannya di sebuah album foto yang bertulis "Len-sama". Kemudian Nanase menghiasi pinggiran album itu dengan tanda hati berwarna merah jambu dan melihat-lihat foto di dalamnya.
Nanase : Waah~ini Len-sama saat bermain bola, ini Len-sama lagi makan permen, ini Len-sama saat mengenakan jubah, ini Len-sama saat memakai kuping kelinci, iiihh~lucu-lucu banget sih!
Mama : Nanase!! Cepat gosok gigi lalu tidur!! *berteriak dari lantai bawah*
Nanase : Iyaaa ma! *berteriak juga*
Nanase menaruh album foto itu di dalam tasnya, lalu dia menuju kamar mandi untuk menggosok giginya sekalian menggunakan obat anti jerawat, lalu siap-siap tidur dan memimpikan Len.
---Di rumah Miyuki---
Miyuki : Waayy~ada foto Kotarou-kun banyak banget!! Ini Kotarou-kun lagi pake jepitan warna biru, ini Kotarou-kun lagi senyum, ini Kotarou-kun lagi makan, waaahhhh!!!
Miyuki juga mendapatkan banyak foto-foto dari Ayako secara gratis. Sama seperti Nanase, Miyuki juga menyimpan foto- foto tersebut di dalam sebuah album foto bertuliskan "Kotarou Nemoto-kun" dengan tinta yang mengkilap. Miyuki menghiasi album itu dengan gambar panda dan kupu-kupu.
Miyuki : Hehehe~besok-besok aku harus meminta foto Kotarou-kun lebih banyak lagi pada A-chan! Kemudian aku akhirnya menjadi pengoleksi foto-foto Kotarou-kun! Yaaayy~menyenangkan sekali! *melompat-lompat di atas tempat tidurnya*
Mama : MIYUKI!! JANGAN TERIAK-TERIAK BEGITU!! MENGGANGGU TETANGGA!!! *jerit mama dari lantai bawah*
Miyuki : Hhe ... maaf ma.
Miyuki menaruh albumnya di dalam tas lalu dia menggosok gigi dan bersiap untuk memimpikan Kotarou-kun, sama dengan yang dilakukan Nanase di rumahnya.
---Esoknya---
Nanase : Yoo~selamat pagi, Mii-chan, A-chan, Yacchan, Fucchan! *semangat*
Yami : Hoaahmm ... pagi, Nana-chan *menguap*
Fuyuki : Uuuh, yaa ... pagi juga *lesu*
Miyuki : Hei! Yang semangat dong! Hehehe~aku ingin segera melihat Kotarou-kun di pagi yang cerah ini.
Ayako : Sejak kapan kau jadi melankolis begitu, Mii-chan? *bingung*
GABRUK! Tiba-tiba ada seseorang yang menabrak Nanase dari belakang. Buku-buku orang itu berjatuhan, Nanase membungkuk sedikit dan membantu membereskan buku-buku milik orang itu.
??? : Terima kasih ya *senyum*
Nanase : Wa-wa-wa ... L-Len-sama? @///@
Len : Eh? Rupanya kau, nngg ... namamu, Nanase ya?
Nanase : *mengangguk* Yes! Len-sama mengingat namaku! YUUUHUUU!! {dalam hati}
Len : Mmm ... Nanase-chan, sebagai permintaan maaf dan juga terima kasihku, ini, kuberikan kau sesuatu *memakaikan sebuah liontin di leher Nanase* Ku harap Nanase-chan menyukainya *senyum lagi*
Nanase : Wa-wa-wa ... auuh~terima kasih, Len-sama @///@
Len : Sama-sama^^, oh ya, kenapa kalian malah diam saja? Ayo segera berangkat ke sekolah ...
Kaito : Len!! Hei, tunggu! *menghampiri Len*
Ayako : Waw~Kaito-san, selamat pagi!! *tiba-tiba semangat*
Kaito terdiam sembari menatap Ayako dengan rasa kebingungan. Kemudian sepertinya dia telah mengingat siapa Ayako dan dia tersenyum.
Kaito : Halo, kau yang makan sambil berteriak memanggil-manggil teman-temanmu di kantin, kan? *senyum*
Ayako : Adduh, jangan ingat hal yang memalukan begitu dong, Kaito-san! >///
Kaito : Hhaa ... *tertawa* Bagiku malah tidak memalukan, kau terlihat bersemangat selalu ya? Eh, nngg ... namamu ... Ayako bukan?
Ayako : Iya, iya, betul! *mengangguk cepat-cepat* Aku Ayako, teman-temanku biasa memanggilku A-chan!
Kaito : Ya sudah, ayo berangkat sama-sama saja!
Yami : Yaaa ... *lesu*
Fuyuki : Eh, itu ada yang sedang berlari-lari di belakang *menunjuk-nunjuk seseorang*
Orang itu berlari dengan lamban sekali menghampiri Kaito dan Len. Ah, rupanya orang itu adalah Kotarou dengan wajah kecapekannya.
Kotarou : L ... Len, Ka ... Kaito! Jangan tinggalkan aku dong! *ngos-ngosan*
Miyuki : Kotarou-kun! {dalam hati}
Kotarou : Kenapa kita bareng dengan anak-anak ini? *bingung*
Miyuki : A-anu, memangnya ... ti-tidak boleh ya? *blush* @///@
Kotarou : Nng? Ah, boleh kok *senyum* Kamu Miyuki-chan ya?
Miyuki : Y-ya *angguk pelan8 @///@ A-ada apa, Kotarou-kun?
Kotarou : Aah, tidak apa-apa, ya sudah, ayo kita segera ke sekolah saja!
Len : Yah ... nanti terlambat.
PPPSSHH! Saking malu dan senangnya melihat idola mereka, Nanase, Miyuki dan Ayako hanya diam dengan wajah yang merona merah.
Nanase : L-Len-sama, boleh ... aku tanya sesuatu? *narik tangan Len* @///@
Len : *menoleh* Ya, boleh. Apa itu?
Nanase : Ah, uuh, Len-Len-sama, ke-kenapa ... KENAPA KAU CAKEP SEKALI?? *teriak keras-keras* Uwaa~maaf aku menanyakannya keras-keras @///@
Len : *wajahnya jadi merah* Hahaha ... tidak tahu *tertawa*
Fuyuki : Ah, pertanyaanmu bodoh sekali, Nana-chan ='= *menepuk bahu Nanase*
Nanase : Hhuu ... hiks, yaa ... *pasrah*
Yami : Menurutku Len-san biasa-biasa aja ah...
Nanase : Tapi aku senang bisa pergi ke sekolah bareng Len-sama! *nyengir*
~~~*~~~
Nanase : Me
Miyuki : Thara
Ayako : Yusifa
Yami : Medina
Fuyuki : Rezka
*Hohoho~mohon dibaca*
Note : Ceritanya jadi SUPER nggak nyambung ='=
Original Characters by Nabila : Nanase (Nana-chan)
Miyuki (Mii-chan)
Ayako (A-chan)
Yami (Yacchan)
Fuyuki (Fucchan)
Additional Characters : Meyoo
Lasshie
Niki
Len Mifuyu (Len-sama)
Kotarou Nemoto (Kotarou-kun)
Kaito Fumi (Kaito-san)
~~~*~~~
TAP! TAP! TAP! Nanase melangkah girang menuju meja makan. Kemarin, Ayako memberikannya lima puluh foto Len yang super dipastikan langka.
Nanase : Lalala ... asyik, asyik! *bersenandung pelan*
Mama : Nanase, ayo cepat makan nasimu lalu gosok gigi dan tidur! *mencuci piring*
Nanase : Baik ma! *cepat-cepat memakan nasinya lalu minum* Ma, aku ke kamar dulu ya *lari-lari menaiki tangga*
Papa : Kenapa anak itu? Tumben sekali dia tidak tambah *bingung*
Mama : Mungkin dia mendapat sesuatu yang menyenangkan ...
Di kamar, Nanase mengambil kumpulan foto-foto Len di tasnya, lalu menatanya dan menyimpannya di sebuah album foto yang bertulis "Len-sama". Kemudian Nanase menghiasi pinggiran album itu dengan tanda hati berwarna merah jambu dan melihat-lihat foto di dalamnya.
Nanase : Waah~ini Len-sama saat bermain bola, ini Len-sama lagi makan permen, ini Len-sama saat mengenakan jubah, ini Len-sama saat memakai kuping kelinci, iiihh~lucu-lucu banget sih!
Mama : Nanase!! Cepat gosok gigi lalu tidur!! *berteriak dari lantai bawah*
Nanase : Iyaaa ma! *berteriak juga*
Nanase menaruh album foto itu di dalam tasnya, lalu dia menuju kamar mandi untuk menggosok giginya sekalian menggunakan obat anti jerawat, lalu siap-siap tidur dan memimpikan Len.
---Di rumah Miyuki---
Miyuki : Waayy~ada foto Kotarou-kun banyak banget!! Ini Kotarou-kun lagi pake jepitan warna biru, ini Kotarou-kun lagi senyum, ini Kotarou-kun lagi makan, waaahhhh!!!
Miyuki juga mendapatkan banyak foto-foto dari Ayako secara gratis. Sama seperti Nanase, Miyuki juga menyimpan foto- foto tersebut di dalam sebuah album foto bertuliskan "Kotarou Nemoto-kun" dengan tinta yang mengkilap. Miyuki menghiasi album itu dengan gambar panda dan kupu-kupu.
Miyuki : Hehehe~besok-besok aku harus meminta foto Kotarou-kun lebih banyak lagi pada A-chan! Kemudian aku akhirnya menjadi pengoleksi foto-foto Kotarou-kun! Yaaayy~menyenangkan sekali! *melompat-lompat di atas tempat tidurnya*
Mama : MIYUKI!! JANGAN TERIAK-TERIAK BEGITU!! MENGGANGGU TETANGGA!!! *jerit mama dari lantai bawah*
Miyuki : Hhe ... maaf ma.
Miyuki menaruh albumnya di dalam tas lalu dia menggosok gigi dan bersiap untuk memimpikan Kotarou-kun, sama dengan yang dilakukan Nanase di rumahnya.
---Esoknya---
Nanase : Yoo~selamat pagi, Mii-chan, A-chan, Yacchan, Fucchan! *semangat*
Yami : Hoaahmm ... pagi, Nana-chan *menguap*
Fuyuki : Uuuh, yaa ... pagi juga *lesu*
Miyuki : Hei! Yang semangat dong! Hehehe~aku ingin segera melihat Kotarou-kun di pagi yang cerah ini.
Ayako : Sejak kapan kau jadi melankolis begitu, Mii-chan? *bingung*
GABRUK! Tiba-tiba ada seseorang yang menabrak Nanase dari belakang. Buku-buku orang itu berjatuhan, Nanase membungkuk sedikit dan membantu membereskan buku-buku milik orang itu.
??? : Terima kasih ya *senyum*
Nanase : Wa-wa-wa ... L-Len-sama? @///@
Len : Eh? Rupanya kau, nngg ... namamu, Nanase ya?
Nanase : *mengangguk* Yes! Len-sama mengingat namaku! YUUUHUUU!! {dalam hati}
Len : Mmm ... Nanase-chan, sebagai permintaan maaf dan juga terima kasihku, ini, kuberikan kau sesuatu *memakaikan sebuah liontin di leher Nanase* Ku harap Nanase-chan menyukainya *senyum lagi*
Nanase : Wa-wa-wa ... auuh~terima kasih, Len-sama @///@
Len : Sama-sama^^, oh ya, kenapa kalian malah diam saja? Ayo segera berangkat ke sekolah ...
Kaito : Len!! Hei, tunggu! *menghampiri Len*
Ayako : Waw~Kaito-san, selamat pagi!! *tiba-tiba semangat*
Kaito terdiam sembari menatap Ayako dengan rasa kebingungan. Kemudian sepertinya dia telah mengingat siapa Ayako dan dia tersenyum.
Kaito : Halo, kau yang makan sambil berteriak memanggil-manggil teman-temanmu di kantin, kan? *senyum*
Ayako : Adduh, jangan ingat hal yang memalukan begitu dong, Kaito-san! >///
Kaito : Hhaa ... *tertawa* Bagiku malah tidak memalukan, kau terlihat bersemangat selalu ya? Eh, nngg ... namamu ... Ayako bukan?
Ayako : Iya, iya, betul! *mengangguk cepat-cepat* Aku Ayako, teman-temanku biasa memanggilku A-chan!
Kaito : Ya sudah, ayo berangkat sama-sama saja!
Yami : Yaaa ... *lesu*
Fuyuki : Eh, itu ada yang sedang berlari-lari di belakang *menunjuk-nunjuk seseorang*
Orang itu berlari dengan lamban sekali menghampiri Kaito dan Len. Ah, rupanya orang itu adalah Kotarou dengan wajah kecapekannya.
Kotarou : L ... Len, Ka ... Kaito! Jangan tinggalkan aku dong! *ngos-ngosan*
Miyuki : Kotarou-kun! {dalam hati}
Kotarou : Kenapa kita bareng dengan anak-anak ini? *bingung*
Miyuki : A-anu, memangnya ... ti-tidak boleh ya? *blush* @///@
Kotarou : Nng? Ah, boleh kok *senyum* Kamu Miyuki-chan ya?
Miyuki : Y-ya *angguk pelan8 @///@ A-ada apa, Kotarou-kun?
Kotarou : Aah, tidak apa-apa, ya sudah, ayo kita segera ke sekolah saja!
Len : Yah ... nanti terlambat.
PPPSSHH! Saking malu dan senangnya melihat idola mereka, Nanase, Miyuki dan Ayako hanya diam dengan wajah yang merona merah.
Nanase : L-Len-sama, boleh ... aku tanya sesuatu? *narik tangan Len* @///@
Len : *menoleh* Ya, boleh. Apa itu?
Nanase : Ah, uuh, Len-Len-sama, ke-kenapa ... KENAPA KAU CAKEP SEKALI?? *teriak keras-keras* Uwaa~maaf aku menanyakannya keras-keras @///@
Len : *wajahnya jadi merah* Hahaha ... tidak tahu *tertawa*
Fuyuki : Ah, pertanyaanmu bodoh sekali, Nana-chan ='= *menepuk bahu Nanase*
Nanase : Hhuu ... hiks, yaa ... *pasrah*
Yami : Menurutku Len-san biasa-biasa aja ah...
Nanase : Tapi aku senang bisa pergi ke sekolah bareng Len-sama! *nyengir*
~~~*~~~
Nanase : Me
Miyuki : Thara
Ayako : Yusifa
Yami : Medina
Fuyuki : Rezka
*Hohoho~mohon dibaca*
Sabtu, 25 Juni 2011
~Friendship : 3 EP.~
Aurthor : Nabila^^
Note : Ceritanya jadi nggak nyambung ='=
Original Characters by Nabila : Nanase (Nana-chan)
Miyuki (Mii-chan)
Ayako (A-chan)
Yami (Yacchan)
Fuyuki (Fucchan)
Additional Characters : Meyoo
Lasshie
Niki
Len Mifuyu (Len-sama)
Kotarou Nemoto (Kotarou-kun)
Kaito Fumi (Kaito-san)
~~~*~~~
Nanase : Heeh--?! Ja-jadi, Len-sama i-itu, kakaknya Meyoo? *masih syok*
Miyuki : Tak bisa kupercaya, Ko-Kotarou-kun ... kakaknya Lasshie *kaget*
Ayako : Ya Tuhan!! Ternyata ... Kaito-san yang baik itu, kakaknya NIKi?! *lebih tidak percaya lagi*
Yami : Udah, udah, terima kenyataan aja *nepuk-nepuk bahu Nanase, Miyuki dan Ayako*
Fuyuki : Lagian, kalian kan tidak perlu sesyok itu ='=
Nanase meminum jus-nya, yang ... entahlah dia dapat dimana. Setelah itu, wajahnya tiba-tiba jadi ceria.
Nanase : Siapa tahu Len-sama bukan kakak kandung Meyoo kan? *senyum-senyum sendiri*
Fuyuki : Ya udah, tanya aja ke orang yang bersangkutan.
Yami : Jangan ngomongin Len-sama mulu dong! Bosen aku ~_~
Miyuki : Uuuh ... Kotarou-kun mana mungkin jadi kakaknya Lasshie yang sok baik itu *merengut*
Ayako : Huwee ... Kaito-kun(ku)! *nangis*
Nanase : Kaito-kun kan bukan milikmu, A-chan ='=
Ayako : HUWEE ...!! *ingusnya meler* Nana-chan, Mii-chan, Yacchan, Fucchan, ada yang bawa lap?
Yami langsung memberikan sapu tangannya sembari menjauhi Ayako. Ayako cepat-cepat menyeka ingusnya dengan sapu tangan Yami.
Ayako : Yacchan, makasih lapnya *balikin lap Yami*
Yami : Iiw, nggak usah deh, buat A-chan aja *berjalan mundur*
Ayako : Serius? Yacchan baik banget! *meluk Yami*
Yami : Awas, jangan kenain sapu tangannya ke aku!
Ayako : *lepas pelukannya* Ok, ok, siiipp ...
TENG! TENG! TENG! Bel pulang berbunyi. Nanase cepat-cepat pake ranselnya, lalu mengambil payung lipatnya yang ada di dalam locker dan berlari-larian di lorong, sementara Miyuki, Ayako, Yami dan Fuyuki berlari di belakang Nanase.
Nanase : Akhirnyaa~pulang juga deh! Aku capek abis makan MATEMATIKA, apalagi setelah tahu kalau Len-sama kakak si Meyoo :(
Ayako : Eh, main ke rumahku yuk! Mungkin ibuku membuatkan kue?
Fuyuki : OK, kita main ke rumah A-chan! Let's Go! *semangat*
Mereka pun memutuskan untuk pergi main ke Ayako, karena ada kue buatan ibu Ayako. Yaah ... padahal mereka belum mengabari orangtua mereka. KLEK! Ayako membuka pintu rumahnya.
Ayako : MAMA!! TEMEN-TEMENKU PADA MAIN NIHHH!! *teriak gede banget*
Mama : *muncul tiba-tiba di belakang Nanase* Yaaa ... kue-nya udah mama buat kok, main aja di atas.
Nanase : Permisi, Tante, kami main dulu yaa ...
Mama : Yaa, yaa ... *senyum*
Ayako : MA, JANGAN LUPA TOLONG BAWAIN JUS-NYA JUGA YAAA! *teriak lagi*
KLEK! Ayako membuka pintu kamarnya dengan kasar.
Mama : *tiba-tiba muncul di kamar Ayako* Iyaa, mama ambil dulu jus-nya *langsung keluar kamar*
Miyuki : A-A-chan, a-apa ... mamamu memang selalu muncul tiba-tiba? *ngeri*
Ayako : Tenang, udah biasa kok *ngelempar kaus kaki sembarangan*
Fuyuki : *kaus kaki Ayako mendarat di kepalanya* Iiihh ... A-CHAN! Jangan lempar-lempar sembarangan dong!
Yami : Nyamaann~ *lompat-lompat di tempat tidur Ayako*
Ayako : Woooi! Nanti jebol tu tempat tidur! *ngomel*
Mereka saling ngobrol, kadang-kadang becanda, sambil nungguin kue istimewa bikinan mama Ayako dan juga jus-nya, karena cuaca hari itu sungguh sangat terik. KREK! Jendela kamar Ayako terbuka secara tiba-tiba.
Mama : Kue tart dan jus-nya datang *muncul dari jendela*
Ayako : Mama! *menghampiri jendala lalu ngambil kue tart sama jus-nya*
Mama : OK, mama ke dapur dulu ya *menghormat lalu melompat dari jendela*
Nanase : Tante, ini lantai dua lho ='=
Ayako : Hohoho~aku sama mamaku itu udah biasa lompat-lompat dari lantai dua atau nggak manjat dari lantai satu ke lantai dua *bangga*
Miyuki : Kamu latihan jadi maling, A-chan? *curiga*
Ayako : Iiih, nggak!
Yami : Udah, kita makan kuenya aja *nusuk kue tartnya pake pisau*
Fuyuki : Yaah ... aku juga nggak sabar.
Akhirnya, mereka pun menghabiskan kue tart yang ukurannya cukup untuk sepuluh orang itu, dan juga jus-nya. Setelah kenyang, Nanase dan Miyuki meminjam beberapa komik Hai! Miiko milik Ayako, sementara Yami dan Fuyuki bermain game komputer.
Yami : Weww ... game di komputer A-chan banyak juga :)
Ayako : Hehe ... begitulah.
Fuyuki : Lho? Foto siapa nih? *nunjuk ke layar komputer*
Yami : Weeh ...? Itu kan foto Kaito-kun! *heboh*
Nanase : Mana? Mana? *ngelempar komik Hai! Miiko-nya ke lantai*
Miyuki : Aku juga mau liat! *ikutan ngelempar*
Ayako : Woooii! Jangan ngelempar-lempar komikku! *sewot*
Yami : Nih, nih, lihat! *nunjuk-nunjuk ke layar komputer dengan semangat 4,5*
Nanase : Woww~banyak banget foto Kaito-kun! Kok nggak ada foto Len-sama?
Miyuki : Bahkan ada foto Kaito-kun pake kostum kelinci *kaget*
Ayako : Hehehe, aku memotretnya diam-diam *cengengesan*
Miyuki : Eh, kalau gitu, aku minta foto Kotarou-kun dong!!
Nanase : Aku juga, minta foto Len-sama!!
Ayako : Iyaa, nanti deh kalo aku nggak sibuk motretin Kaito-kun >w<
~~~*~~~
*Wah, mungkin ceritanya lebih sedikit dari EP.2, soalnya aku sambil baca komik ngerjain cerita ini, waah ... jadi, maaf kalo agak nggak nyambung dari cerita kemarin, HOHOHO~*
Nanase : Me
Miyuki : Thara
Ayako : Yusifa
Yami : Medina
Note : Ceritanya jadi nggak nyambung ='=
Original Characters by Nabila : Nanase (Nana-chan)
Miyuki (Mii-chan)
Ayako (A-chan)
Yami (Yacchan)
Fuyuki (Fucchan)
Additional Characters : Meyoo
Lasshie
Niki
Len Mifuyu (Len-sama)
Kotarou Nemoto (Kotarou-kun)
Kaito Fumi (Kaito-san)
~~~*~~~
Nanase : Heeh--?! Ja-jadi, Len-sama i-itu, kakaknya Meyoo? *masih syok*
Miyuki : Tak bisa kupercaya, Ko-Kotarou-kun ... kakaknya Lasshie *kaget*
Ayako : Ya Tuhan!! Ternyata ... Kaito-san yang baik itu, kakaknya NIKi?! *lebih tidak percaya lagi*
Yami : Udah, udah, terima kenyataan aja *nepuk-nepuk bahu Nanase, Miyuki dan Ayako*
Fuyuki : Lagian, kalian kan tidak perlu sesyok itu ='=
Nanase meminum jus-nya, yang ... entahlah dia dapat dimana. Setelah itu, wajahnya tiba-tiba jadi ceria.
Nanase : Siapa tahu Len-sama bukan kakak kandung Meyoo kan? *senyum-senyum sendiri*
Fuyuki : Ya udah, tanya aja ke orang yang bersangkutan.
Yami : Jangan ngomongin Len-sama mulu dong! Bosen aku ~_~
Miyuki : Uuuh ... Kotarou-kun mana mungkin jadi kakaknya Lasshie yang sok baik itu *merengut*
Ayako : Huwee ... Kaito-kun(ku)! *nangis*
Nanase : Kaito-kun kan bukan milikmu, A-chan ='=
Ayako : HUWEE ...!! *ingusnya meler* Nana-chan, Mii-chan, Yacchan, Fucchan, ada yang bawa lap?
Yami langsung memberikan sapu tangannya sembari menjauhi Ayako. Ayako cepat-cepat menyeka ingusnya dengan sapu tangan Yami.
Ayako : Yacchan, makasih lapnya *balikin lap Yami*
Yami : Iiw, nggak usah deh, buat A-chan aja *berjalan mundur*
Ayako : Serius? Yacchan baik banget! *meluk Yami*
Yami : Awas, jangan kenain sapu tangannya ke aku!
Ayako : *lepas pelukannya* Ok, ok, siiipp ...
TENG! TENG! TENG! Bel pulang berbunyi. Nanase cepat-cepat pake ranselnya, lalu mengambil payung lipatnya yang ada di dalam locker dan berlari-larian di lorong, sementara Miyuki, Ayako, Yami dan Fuyuki berlari di belakang Nanase.
Nanase : Akhirnyaa~pulang juga deh! Aku capek abis makan MATEMATIKA, apalagi setelah tahu kalau Len-sama kakak si Meyoo :(
Ayako : Eh, main ke rumahku yuk! Mungkin ibuku membuatkan kue?
Fuyuki : OK, kita main ke rumah A-chan! Let's Go! *semangat*
Mereka pun memutuskan untuk pergi main ke Ayako, karena ada kue buatan ibu Ayako. Yaah ... padahal mereka belum mengabari orangtua mereka. KLEK! Ayako membuka pintu rumahnya.
Ayako : MAMA!! TEMEN-TEMENKU PADA MAIN NIHHH!! *teriak gede banget*
Mama : *muncul tiba-tiba di belakang Nanase* Yaaa ... kue-nya udah mama buat kok, main aja di atas.
Nanase : Permisi, Tante, kami main dulu yaa ...
Mama : Yaa, yaa ... *senyum*
Ayako : MA, JANGAN LUPA TOLONG BAWAIN JUS-NYA JUGA YAAA! *teriak lagi*
KLEK! Ayako membuka pintu kamarnya dengan kasar.
Mama : *tiba-tiba muncul di kamar Ayako* Iyaa, mama ambil dulu jus-nya *langsung keluar kamar*
Miyuki : A-A-chan, a-apa ... mamamu memang selalu muncul tiba-tiba? *ngeri*
Ayako : Tenang, udah biasa kok *ngelempar kaus kaki sembarangan*
Fuyuki : *kaus kaki Ayako mendarat di kepalanya* Iiihh ... A-CHAN! Jangan lempar-lempar sembarangan dong!
Yami : Nyamaann~ *lompat-lompat di tempat tidur Ayako*
Ayako : Woooi! Nanti jebol tu tempat tidur! *ngomel*
Mereka saling ngobrol, kadang-kadang becanda, sambil nungguin kue istimewa bikinan mama Ayako dan juga jus-nya, karena cuaca hari itu sungguh sangat terik. KREK! Jendela kamar Ayako terbuka secara tiba-tiba.
Mama : Kue tart dan jus-nya datang *muncul dari jendela*
Ayako : Mama! *menghampiri jendala lalu ngambil kue tart sama jus-nya*
Mama : OK, mama ke dapur dulu ya *menghormat lalu melompat dari jendela*
Nanase : Tante, ini lantai dua lho ='=
Ayako : Hohoho~aku sama mamaku itu udah biasa lompat-lompat dari lantai dua atau nggak manjat dari lantai satu ke lantai dua *bangga*
Miyuki : Kamu latihan jadi maling, A-chan? *curiga*
Ayako : Iiih, nggak!
Yami : Udah, kita makan kuenya aja *nusuk kue tartnya pake pisau*
Fuyuki : Yaah ... aku juga nggak sabar.
Akhirnya, mereka pun menghabiskan kue tart yang ukurannya cukup untuk sepuluh orang itu, dan juga jus-nya. Setelah kenyang, Nanase dan Miyuki meminjam beberapa komik Hai! Miiko milik Ayako, sementara Yami dan Fuyuki bermain game komputer.
Yami : Weww ... game di komputer A-chan banyak juga :)
Ayako : Hehe ... begitulah.
Fuyuki : Lho? Foto siapa nih? *nunjuk ke layar komputer*
Yami : Weeh ...? Itu kan foto Kaito-kun! *heboh*
Nanase : Mana? Mana? *ngelempar komik Hai! Miiko-nya ke lantai*
Miyuki : Aku juga mau liat! *ikutan ngelempar*
Ayako : Woooii! Jangan ngelempar-lempar komikku! *sewot*
Yami : Nih, nih, lihat! *nunjuk-nunjuk ke layar komputer dengan semangat 4,5*
Nanase : Woww~banyak banget foto Kaito-kun! Kok nggak ada foto Len-sama?
Miyuki : Bahkan ada foto Kaito-kun pake kostum kelinci *kaget*
Ayako : Hehehe, aku memotretnya diam-diam *cengengesan*
Miyuki : Eh, kalau gitu, aku minta foto Kotarou-kun dong!!
Nanase : Aku juga, minta foto Len-sama!!
Ayako : Iyaa, nanti deh kalo aku nggak sibuk motretin Kaito-kun >w<
~~~*~~~
*Wah, mungkin ceritanya lebih sedikit dari EP.2, soalnya aku sambil baca komik ngerjain cerita ini, waah ... jadi, maaf kalo agak nggak nyambung dari cerita kemarin, HOHOHO~*
Nanase : Me
Miyuki : Thara
Ayako : Yusifa
Yami : Medina
~Friendship : 2 EP.~
Aurthor : Nabila^^
Note : Maaf, bukan cerita komedi ='=
Original Characters by Nabila : Nanase (Nana-chan)
Miyuki (Mii-chan)
Ayako (A-chan)
Yami (Yacchan)
Fuyuki (Fucchan)
Additional Characters : Meyoo
Lasshie
Niki
Len Mifuyu (Len-sama)
Kotarou Nemoto (Kotarou-kun)
Kaito Fumi (Kaito-san)
~~~*~~~
Hari ini hari Senin, hari yang selalu dibenci oleh Nanase, karena hari ini adalah hari dimana dia akan masuk ke sekolah dan bertemu dengan MATEMATIKA serta pelajaran lainnya yang semuanya membosankan (kecuali jam istirahat) baginya.
Nanase : Aaah~kenapa sih di dunia ini harus ada MATEMATIKA??!! *menjerit*
Len : Karena MATEMATIKA adalah pelajaran paling dasar untuk dipelajari manusia *senyum*
Nanase : Uwaah~pagi-pagi dah diserang sama senyuman Len-sama {dalam hati} A-anu, maaf kalau aku teriak terlalu kencang tadi @///@
Len : Ah, tidak. Kau tidak berteriak kencang tadi, hanya saja, aku kebetulan melewati bangkumu.
Dan Len kembali menuju bangkunya untuk mengobrol dengan Kaito dan Kotarou.
Miyuki : Nana-chan, jangan merutuk terus!
Yami : Kalau ada Len-sama aja deh, langsung semangat dan senyum-senyum sendiri ='=
Nanase : Tapi Mii-chan sama A-chan juga gitu, kalau ada Kaito-san sama Kotarou-kun, mereka langsung diem terus senyum-senyum sendiri kayak orang gila.
Ayako : Iiihh ... apaan sih?! Kan Kaito-san mirip sama Kaito Shion, makanya aku jadi penggemarnya!
Miyuki : Aku juga, soalnya Kotarou-kun mirip sama Kotarou Higuchi! *sewot*
Nanase : Yaaahh ... ya udah, jangan pada sewot kek.
---Jam istirahat---
Fuyuki : Aaah ... pe-ernya banyak banget! *cemberut*
Nanase : AKU BENCI MATEMATIKA, HUWEE!! *nangis, kayak biasanya*
Miyuki : Cup, cup, cup, jangan nangis! Nih, aku ada permen *hibur Nanase sambil ngasih permen*
Nanase : HUWEE ... kau kira aku anak kecil yang bisa disogok pake permen, Mii-chan?! *ngerebut permen dari Miyuki*
Miyuki : Kok permennya tetep diambil sih? {dalam hati}
Ayako : Huaah~aku ngantuk, tadi abis main-main sama matematika *nguap*
Fuyuki : Tadi malem A-chan kan begadang ngerjain pe-er ='=
Yami : Terus A-chan juga nelpon aku malem-malem, nanyain gimana cara ngerjain soal, mana waktu itu aku lagi tidur lagi (A-chan nelpon aku jam setengah satu dini hari)
Ayako hanya cengengesan sembari melahap donatnya (yang ke sepuluh) ='=
Miyuki : A-chan, aku nggak mau nanggung biaya donat itu lho *melangkah keluar dari kantin*
Nanase, Fuyuki dan Yami : Apalagi aku *ikutan keluar dari kantin*
Ayako : Eh, eh, twunggu! Dwonatnya swapa ywang bwarain dwong? *ngomong sambil ngunyah*
Kaito : Ah, maaf, tapi, bisa tidak kalau makan tanpa mengunyah? Kurasa, omonganmu jadi tidak jelas ...
Ayako : Hweeh--? KAITO-KUN!! Kaito-kun asked me to chat, yeeaah!! {dalam hati} >w<
GLEK! Ayako cepat-cepat menelan potongan donatnya (yang masih nyangkut di tenggorokan) terus dia pasang senyum sok manis.
Ayako : Hhe ... makasih nasehatnya. Masih inget aku, Ayako? *senyum-senyum*
Kaito : Nnng, maaf ... kamu anak Ibu Kantin? *senyum juga*
GUBRAK! Ayako jatoh dengan sukses.
Kaito : Eh? Kamu nggak papa? *ngulurin tangan ke Ayako*
Ayako : Euw ... nggak papa, kok *nerima uluran tangan Kaito* Yeeey, aku dibantu sama Kaito-kun! Kaito-kun is good {dalam hati}
Kaito : *narik tangan Ayako* Nnng, kenapa kamu jatuh?
Ayako : Nggak tahu *ngangkat bahu, santai*
Setelah Ayako bangun, Kaito langsung ninggalin dia, terus Ayako ngikutin keempat temennya keluar kantin.
Ayako : Nana-chan, Mii-chan, Yacchan, Fucchan! Tungguin dong! Iih, pada jahat banget sih, ninggalin aku sendirian di kantin, hhe ... tapi tadi aku ngobrol sama Kaito-kun >w<!
Nanase : Huuh! Aku nggak nanya ...
Miyuki : Aku juga tuh.
Yami : A-chan berisik nih *nyalain hape* Eh, kemarin aku dapet kirimin informasi bintang tersial bulan ini, ternyata bintang tersial bulan ini itu Pisces.
Ayako : Heeh--? Aku dong? Ah, nggak mungkin! Tadi aja aku beruntung bisa ngobrol sama Kaito-kun, jadi pasti ramalan itu bohong 100%!
Yami : Mungkin aja bener 50% *sms-an*
Fuyuki : Iya, atau mungkin, bener 70% ... hehehehe *cengengesan*
Ayako : Bohong! Aku nggak percaya ah.
---Di kelas---
Meyoo : Kak! *manggil-manggil*
Tiba-tiba Len menghampiri Meyoo sambil tersenyum ramah kayak biasa.
Len : Kenapa Me-chan?
Meyoo : Ini, aku nggak ngerti cara ngerjain soal kayak beginian *nunjuk buku tulisnya*
Len : Eh? Kan soal itu udah pernah kakak ajarin.
Meyoo : Ah, pokoknya aku nggak ngerti!
Len : Ya udah, mana sini kakak bantuin ...
Nanase : WHAT THE--?! Jadi, Len-sama itu kakaknya si Meyoo??!! {dalam hati} *syok*
Lasshie : Adduh! *meringis*
Kotarou cepat-cepat berlari menghampiri Lasshie yang kakinya terluka.
Kotarou : Lassh, kamu kenapa? *membungkuk*
Lasshie : Nggak, nggak papa *menggeleng*
Kotarou : Lassh, kakimu bengkak tuh, tadi jatuh ya?
Lasshie : Uh~iyaa ...
Kotarou : Ya udah, sini kakak obatin ...
GLEGAR!!! Seperti ada halilintar yang menyambar kepala Miyuki.
Miyuki : NOOO--!!!!! Masa' sih Kotarou-kun kakaknya Lasshie?! {dalam hati} *kaget*
Kaito : Niki, pe-ernya sudah kamu kerjakan?
Niki : Pe-er apaan, kak? *bingung*
Kaito : Eh? Masa' lupa? Pe-er Bahasa.
Niki : Nnngg ... *mengingat-ingat*
Kaito : Yang halaman dua puluh lima sampe dua puluh enam itu.
Niki : Waah, belom kak! Kak, boleh contek punya kakak dikit nggak?
Kaito : Heeh--? Kan kamu bisa ngerjain sendiri.
Niki : Ah kakak mah gitu, cuma dikit doang. Lagian aku nggak bakal bisa ngerjain secepet kakak *muka melas*
Kaito : Yaah ... ya udah deh, ini, cepet kerjain yaa *pasrah, langsung ngasih buku pe-ernya*
Niki : Yaaay! Makasih kak ...
Ayako : Heeeeeeeeeehhhhhhhhhhh---?? Apa aku tidak salah dengar? Kaito-kun kakaknya NIKI??!!!! No way! {dalam hati} *tidak percaya*
~~~*~~~
*Hohoho ... kejutan besar-besaran di abad ini! Gyahaha ... aku seneng banget mikirin gimana jadinya cerita ini setiap malam, kadang aku bingung cerita ini masuk kategori apaan (cinta, komedi, dsb) tapi aku seneng kalo ada yang ngebaca, apalagi kalo dikasih kripik singkong! Yeaayy ... Mbak, Mbak, Mas, Mas, tolong dibaca yaa* >w<
Nanase : Me
Miyuki : Thara
Ayako : Yusifa
Yami : Medina
Fuyuki : Rezka
Note : Maaf, bukan cerita komedi ='=
Original Characters by Nabila : Nanase (Nana-chan)
Miyuki (Mii-chan)
Ayako (A-chan)
Yami (Yacchan)
Fuyuki (Fucchan)
Additional Characters : Meyoo
Lasshie
Niki
Len Mifuyu (Len-sama)
Kotarou Nemoto (Kotarou-kun)
Kaito Fumi (Kaito-san)
~~~*~~~
Hari ini hari Senin, hari yang selalu dibenci oleh Nanase, karena hari ini adalah hari dimana dia akan masuk ke sekolah dan bertemu dengan MATEMATIKA serta pelajaran lainnya yang semuanya membosankan (kecuali jam istirahat) baginya.
Nanase : Aaah~kenapa sih di dunia ini harus ada MATEMATIKA??!! *menjerit*
Len : Karena MATEMATIKA adalah pelajaran paling dasar untuk dipelajari manusia *senyum*
Nanase : Uwaah~pagi-pagi dah diserang sama senyuman Len-sama {dalam hati} A-anu, maaf kalau aku teriak terlalu kencang tadi @///@
Len : Ah, tidak. Kau tidak berteriak kencang tadi, hanya saja, aku kebetulan melewati bangkumu.
Dan Len kembali menuju bangkunya untuk mengobrol dengan Kaito dan Kotarou.
Miyuki : Nana-chan, jangan merutuk terus!
Yami : Kalau ada Len-sama aja deh, langsung semangat dan senyum-senyum sendiri ='=
Nanase : Tapi Mii-chan sama A-chan juga gitu, kalau ada Kaito-san sama Kotarou-kun, mereka langsung diem terus senyum-senyum sendiri kayak orang gila.
Ayako : Iiihh ... apaan sih?! Kan Kaito-san mirip sama Kaito Shion, makanya aku jadi penggemarnya!
Miyuki : Aku juga, soalnya Kotarou-kun mirip sama Kotarou Higuchi! *sewot*
Nanase : Yaaahh ... ya udah, jangan pada sewot kek.
---Jam istirahat---
Fuyuki : Aaah ... pe-ernya banyak banget! *cemberut*
Nanase : AKU BENCI MATEMATIKA, HUWEE!! *nangis, kayak biasanya*
Miyuki : Cup, cup, cup, jangan nangis! Nih, aku ada permen *hibur Nanase sambil ngasih permen*
Nanase : HUWEE ... kau kira aku anak kecil yang bisa disogok pake permen, Mii-chan?! *ngerebut permen dari Miyuki*
Miyuki : Kok permennya tetep diambil sih? {dalam hati}
Ayako : Huaah~aku ngantuk, tadi abis main-main sama matematika *nguap*
Fuyuki : Tadi malem A-chan kan begadang ngerjain pe-er ='=
Yami : Terus A-chan juga nelpon aku malem-malem, nanyain gimana cara ngerjain soal, mana waktu itu aku lagi tidur lagi (A-chan nelpon aku jam setengah satu dini hari)
Ayako hanya cengengesan sembari melahap donatnya (yang ke sepuluh) ='=
Miyuki : A-chan, aku nggak mau nanggung biaya donat itu lho *melangkah keluar dari kantin*
Nanase, Fuyuki dan Yami : Apalagi aku *ikutan keluar dari kantin*
Ayako : Eh, eh, twunggu! Dwonatnya swapa ywang bwarain dwong? *ngomong sambil ngunyah*
Kaito : Ah, maaf, tapi, bisa tidak kalau makan tanpa mengunyah? Kurasa, omonganmu jadi tidak jelas ...
Ayako : Hweeh--? KAITO-KUN!! Kaito-kun asked me to chat, yeeaah!! {dalam hati} >w<
GLEK! Ayako cepat-cepat menelan potongan donatnya (yang masih nyangkut di tenggorokan) terus dia pasang senyum sok manis.
Ayako : Hhe ... makasih nasehatnya. Masih inget aku, Ayako? *senyum-senyum*
Kaito : Nnng, maaf ... kamu anak Ibu Kantin? *senyum juga*
GUBRAK! Ayako jatoh dengan sukses.
Kaito : Eh? Kamu nggak papa? *ngulurin tangan ke Ayako*
Ayako : Euw ... nggak papa, kok *nerima uluran tangan Kaito* Yeeey, aku dibantu sama Kaito-kun! Kaito-kun is good {dalam hati}
Kaito : *narik tangan Ayako* Nnng, kenapa kamu jatuh?
Ayako : Nggak tahu *ngangkat bahu, santai*
Setelah Ayako bangun, Kaito langsung ninggalin dia, terus Ayako ngikutin keempat temennya keluar kantin.
Ayako : Nana-chan, Mii-chan, Yacchan, Fucchan! Tungguin dong! Iih, pada jahat banget sih, ninggalin aku sendirian di kantin, hhe ... tapi tadi aku ngobrol sama Kaito-kun >w<!
Nanase : Huuh! Aku nggak nanya ...
Miyuki : Aku juga tuh.
Yami : A-chan berisik nih *nyalain hape* Eh, kemarin aku dapet kirimin informasi bintang tersial bulan ini, ternyata bintang tersial bulan ini itu Pisces.
Ayako : Heeh--? Aku dong? Ah, nggak mungkin! Tadi aja aku beruntung bisa ngobrol sama Kaito-kun, jadi pasti ramalan itu bohong 100%!
Yami : Mungkin aja bener 50% *sms-an*
Fuyuki : Iya, atau mungkin, bener 70% ... hehehehe *cengengesan*
Ayako : Bohong! Aku nggak percaya ah.
---Di kelas---
Meyoo : Kak! *manggil-manggil*
Tiba-tiba Len menghampiri Meyoo sambil tersenyum ramah kayak biasa.
Len : Kenapa Me-chan?
Meyoo : Ini, aku nggak ngerti cara ngerjain soal kayak beginian *nunjuk buku tulisnya*
Len : Eh? Kan soal itu udah pernah kakak ajarin.
Meyoo : Ah, pokoknya aku nggak ngerti!
Len : Ya udah, mana sini kakak bantuin ...
Nanase : WHAT THE--?! Jadi, Len-sama itu kakaknya si Meyoo??!! {dalam hati} *syok*
Lasshie : Adduh! *meringis*
Kotarou cepat-cepat berlari menghampiri Lasshie yang kakinya terluka.
Kotarou : Lassh, kamu kenapa? *membungkuk*
Lasshie : Nggak, nggak papa *menggeleng*
Kotarou : Lassh, kakimu bengkak tuh, tadi jatuh ya?
Lasshie : Uh~iyaa ...
Kotarou : Ya udah, sini kakak obatin ...
GLEGAR!!! Seperti ada halilintar yang menyambar kepala Miyuki.
Miyuki : NOOO--!!!!! Masa' sih Kotarou-kun kakaknya Lasshie?! {dalam hati} *kaget*
Kaito : Niki, pe-ernya sudah kamu kerjakan?
Niki : Pe-er apaan, kak? *bingung*
Kaito : Eh? Masa' lupa? Pe-er Bahasa.
Niki : Nnngg ... *mengingat-ingat*
Kaito : Yang halaman dua puluh lima sampe dua puluh enam itu.
Niki : Waah, belom kak! Kak, boleh contek punya kakak dikit nggak?
Kaito : Heeh--? Kan kamu bisa ngerjain sendiri.
Niki : Ah kakak mah gitu, cuma dikit doang. Lagian aku nggak bakal bisa ngerjain secepet kakak *muka melas*
Kaito : Yaah ... ya udah deh, ini, cepet kerjain yaa *pasrah, langsung ngasih buku pe-ernya*
Niki : Yaaay! Makasih kak ...
Ayako : Heeeeeeeeeehhhhhhhhhhh---?? Apa aku tidak salah dengar? Kaito-kun kakaknya NIKI??!!!! No way! {dalam hati} *tidak percaya*
~~~*~~~
*Hohoho ... kejutan besar-besaran di abad ini! Gyahaha ... aku seneng banget mikirin gimana jadinya cerita ini setiap malam, kadang aku bingung cerita ini masuk kategori apaan (cinta, komedi, dsb) tapi aku seneng kalo ada yang ngebaca, apalagi kalo dikasih kripik singkong! Yeaayy ... Mbak, Mbak, Mas, Mas, tolong dibaca yaa* >w<
Nanase : Me
Miyuki : Thara
Ayako : Yusifa
Yami : Medina
Fuyuki : Rezka
~Friendship : 1 EP.~
urthor : Nabila^^Note : Masih bukan crita komedi ='=
Original Characters by Nabila : Nanase (Nana-chan)
Miyuki (Mii-chan)
Ayako (A-chan)
Yami (Yacchan)
Fuyuki (Fucchan)
Additional Characters : Meyoo
Lasshie
Niki
Len Mifuyu (Len-sama)
~~~*~~~~
TING! TONG! TING! TONG! TING! TONG! Bel di rumah Nanase berbunyi terus sedari tadi. Nanase cepat-cepat memakai blezer hitamnya, lalu mengikat dasi, memakai ikat pinggang, dan lain-lain lalu membuka pintu.
Miyuki : Yo, selamat pagi, Nana-chan!
Nanase : Jadi yang tadi membunyikan bel itu kamu, Mii-chan?
Miyuki : Sayangnya bukan aku, tapi si A-chan *nunjuk Ayako*
Ayako : Lhee? Enak aja! Bukan aku kok, tapi Yacchan *nunjuk Yami yang lagi ngemil*
Yami : Hoo--? Kok aku yang disalahin? Fucchan kali *tiba-tiba nunjuk Fuyuki*
Fuyuki : Heeh? Apa-apaan ...? Aku kan baru dateng lima menit yang lalu, bohong banget, orang yang tadi ngebunyiin bel kan Mii-chan sama A-chan *jujur*
Nanase : Udah deh, yuk berangkat ... *nutup pintu, pakai sepatu sama tas*
Mereka buru-buru ngebut-ngebutan menuju Shizu Gakuen karena gerbang akan ditutup sekitar lima belas menit lagi, dan perjalanan jalan-kaki ke Shizu Gakuen memakan waktu sekitar sepuluh menit (kalau pake kendaraan), yah ... tapi bukan Nanase namanya kalo nggak lari super ngebut. TIN! TIN! Bunyi klakson mobil yang kenceng banget terdengar di belakang Yami. Yami menoleh.
Yami : Eh, bukannya itu trio San Beauty (Meyoo,Lasshie dan Niki)?
Nanase : Mana? *celingak-celinguk*
Fuyuki : Itu lho, yang ada di dalam mobil.
Ayako : Oh iya bener, eeh, ngapain kita berhenti?! Ayo jalan lagi! Kita ngobrolin trio itu sampe lima menit tauuuu!!
Go Grub (Nanase, Miyuki, Ayako, Yami dan Fuyuki) kembali ngebut-ngebutan menuju Shizu Gakuen. Ah, untunglah mereka berhasil sampe di sekolah sebelum bel berbunyi.
Nanase : Huwee ... harusnya aku dateng lebih pagi, biar bisa ketemu Len-sama *nangis*
Miyuki : Setiap hari juga bisa ketemu ='=
Ayako : Kan satu sekolah plus satu kelas juga.
Yami : Iya ih, lebay banget.
Fuyuki : Weei ... baris yuk *narik Yami*
Mereka berlima pun bergegas ke lapangan (sebelumnya naruh tas di kelas) untuk berbaris. Waah ... rasanya lama banget acara baris-berbarisnya, tapi, menurut Nanase sih nggak, soalnya dia ngeliat Len Mifuyu *>w<*
Ayako : Eh? *berjinjit* Kok ... rasanya, cowok itu mirip banget sama Kaito Shion? Auuhh~nggak, nggak mirip kok, beda jauh, tapi, iiihh ... bener, mirip banget! {dalam hati}
Miyuki : Aku kepanasaaann~pengen cepet-cepet masuk kelas, terus ngadem di ruangan berAC, wuaaahh ... nyamannya~Nnngg? Hooh? Cowok itu mirip Kotarou Higuchi! Walah ... keren banget! Mau liat lebih deket ah ... {dalam hati}
Nanase : Uuuhh ... nggak keliatan Len-sama, deh. Ketutupan sama Mii-chan! {dalam hati} Mii-chan, minggir dikit dong, aku mau liat Len-sa ...
Miyuki : *nengok ke belakang* Berisik ah, aku juga mau lihat cowok di depan itu tau!
Nanase : Cowok yang mana sih, Mii-chan? Ya udah deh, A-chan nunduk dikit dong! Aku mau ngeliat Len-sama, nggak keliatan nih, atau nggak, tukeran tempat aja yaa sama aku.
Ayako : *tanpa nengok ke belakang* Nana-chan, jangan berisik dong! Aku juga lagi ngeliatin Kaito-san ...
Yami : Nana-chan, Mii-chan sama A-chan lagi sibuk ngeliatin cowok nih *ngeluh*
Fuyuki : Yaa ... gitu deh.
---Pas istirahat---
Nanase : *berdiri dari bangkunya* Yak, makan ... makan ...!
Ayako : Aku udah bawa bekal sendiri kok *ngeluarin kotak bekal dari dalam tasnya*
Miyuki : Aku juga nggak bawa bekal, Nana-chan, A-chan, Yacchan sama Fucchan, temenin yuk ke kantin ...
Yami : Nggak deh, aku sama Fucchan mau ke toilet, Mii-chan sama A-chan dan Nana-chan aja yaa ...
Fuyuki : Gomen ...
Nanase, Ayako dan Miyuki menuju kantin lalu duduk di bangku kantin dan melihat-lihat makanan yang ada.
Ayako : Huee ... makanannya enak-enak *ngiler*
Miyuki : *pindah ke sebelah Nanase* Iiiww, A-chan kan nggak bawa uang.
Ayako : Mii-chan, ngutang dulu deh.
Nanase : Utang dua hari yang lalu juga belum lunas, kok ngutang lagi ='=
Ayako : Hiks, kejam *ngambil satu donat*
Nanase : Wew ... lihat! Itu ada Len-sama >w< I was lucky!
Nanase cepat-cepat berlari menuju Len Mifuyu yang sedang makan di kantin.
Nanase : Ah, uh, Len-sama, anu ... boleh minta tanda tangannya? *ngulurin kertas sama pulpen* @///@
Len : Heeh? *bingung*
Nanase : Eh, anu ... nngg, aku ... penggemar Len-sama *membungkuk*
Len : Hha ... penggemar? Ya sudah, sini kertasnya *langsung ditanda-tanganin*
Nanase : Uwaa~dapet tanda tangannya Len-sama! CIHUY! Thanks God! {dalam hati} A-anu, terima kasih Len-sama, atas tan-tanda tangannya *cepet-cepet balik*
Nanase : Mii-chan, A-chan, aku mendapat tanda-tangan Len-sama lho ... *nunjukkin kertasnya*
Miyuki : Eh, itu kan cowok yang mirip Kotarou Higuchi tadi pagi *mengacuhkan Nanase*
Ayako : Lho? Itu cowok yang mirip Kaito Shion *mengacuhkan Nanase juga*
Miyuki dan Ayako sama-sama berlari ke satu arah, menuju cowok yang mirip Kotarou Higuchi dan Kaito Shion yang secara kebetulan ada di kantin.
Miyuki : Eh, anu ... nama kakak ... siapa? *sopan*
??? : Kotarou, Kotarou Nemoto, kakak? Aku kan satu kelas denganmu *senyum*
Miyuki : Hah? Nama depannya juga Kotarou, dia sekelas denganku! This is a special surpise! {dalam hati} A-anu, nnng ... Kotarou-kun, namaku ... Miyuki
Kotarou : Iya, aku tahu, kamu yang duduk di sebelah anak perempuan yang selalu meloncat kegirangan kalau bertemu dengan Len kan? Siapa namanya?
Miyuki : Ah? Na-namanya Nanase >///< Unng ... aku kembali dulu
Ayako : Kau ... kau mirip sekali dengan Kaito Shion!
??? : Huh? Siapa kau?
Ayako : Aku Ayako, dan kau cowok yang mirip sekali dengan Kaito Shion, namamu siapa?
??? : Kaito Fumi, ketua kelas 7-B. Dan ... kau?
Ayako : Uwaahh~ketua kelas? Yeeyy! Aku juga murid kelas 7-B, salam kenal, Kaito-kun *menjabat tangan Kaito*
Kaito : Apa ... sebelumnya kita pernah bertemu?
Ayako : Ya nggak pernah, tapi kau mirip sekali dengan idolaku, makanya aku jadi penggemarmu! Cihuuuyy *langsung balik*
~~~*~~~
*Aku nulis episode ini nggak terlalu fokus, soalnya sambil edit-edit foto di FB plus ngeadd orang-orang, hohoho~Ya lah, moga-moga aja menyenangkan. Hooaahh~aku mau nyantai dulu deh, dibaca ya* >w<
Nanase : Me
Miyuki : Thara
Ayako : Yusifa
Yami : Medina
Fuyuki : Rezka
Original Characters by Nabila : Nanase (Nana-chan)
Miyuki (Mii-chan)
Ayako (A-chan)
Yami (Yacchan)
Fuyuki (Fucchan)
Additional Characters : Meyoo
Lasshie
Niki
Len Mifuyu (Len-sama)
~~~*~~~~
TING! TONG! TING! TONG! TING! TONG! Bel di rumah Nanase berbunyi terus sedari tadi. Nanase cepat-cepat memakai blezer hitamnya, lalu mengikat dasi, memakai ikat pinggang, dan lain-lain lalu membuka pintu.
Miyuki : Yo, selamat pagi, Nana-chan!
Nanase : Jadi yang tadi membunyikan bel itu kamu, Mii-chan?
Miyuki : Sayangnya bukan aku, tapi si A-chan *nunjuk Ayako*
Ayako : Lhee? Enak aja! Bukan aku kok, tapi Yacchan *nunjuk Yami yang lagi ngemil*
Yami : Hoo--? Kok aku yang disalahin? Fucchan kali *tiba-tiba nunjuk Fuyuki*
Fuyuki : Heeh? Apa-apaan ...? Aku kan baru dateng lima menit yang lalu, bohong banget, orang yang tadi ngebunyiin bel kan Mii-chan sama A-chan *jujur*
Nanase : Udah deh, yuk berangkat ... *nutup pintu, pakai sepatu sama tas*
Mereka buru-buru ngebut-ngebutan menuju Shizu Gakuen karena gerbang akan ditutup sekitar lima belas menit lagi, dan perjalanan jalan-kaki ke Shizu Gakuen memakan waktu sekitar sepuluh menit (kalau pake kendaraan), yah ... tapi bukan Nanase namanya kalo nggak lari super ngebut. TIN! TIN! Bunyi klakson mobil yang kenceng banget terdengar di belakang Yami. Yami menoleh.
Yami : Eh, bukannya itu trio San Beauty (Meyoo,Lasshie dan Niki)?
Nanase : Mana? *celingak-celinguk*
Fuyuki : Itu lho, yang ada di dalam mobil.
Ayako : Oh iya bener, eeh, ngapain kita berhenti?! Ayo jalan lagi! Kita ngobrolin trio itu sampe lima menit tauuuu!!
Go Grub (Nanase, Miyuki, Ayako, Yami dan Fuyuki) kembali ngebut-ngebutan menuju Shizu Gakuen. Ah, untunglah mereka berhasil sampe di sekolah sebelum bel berbunyi.
Nanase : Huwee ... harusnya aku dateng lebih pagi, biar bisa ketemu Len-sama *nangis*
Miyuki : Setiap hari juga bisa ketemu ='=
Ayako : Kan satu sekolah plus satu kelas juga.
Yami : Iya ih, lebay banget.
Fuyuki : Weei ... baris yuk *narik Yami*
Mereka berlima pun bergegas ke lapangan (sebelumnya naruh tas di kelas) untuk berbaris. Waah ... rasanya lama banget acara baris-berbarisnya, tapi, menurut Nanase sih nggak, soalnya dia ngeliat Len Mifuyu *>w<*
Ayako : Eh? *berjinjit* Kok ... rasanya, cowok itu mirip banget sama Kaito Shion? Auuhh~nggak, nggak mirip kok, beda jauh, tapi, iiihh ... bener, mirip banget! {dalam hati}
Miyuki : Aku kepanasaaann~pengen cepet-cepet masuk kelas, terus ngadem di ruangan berAC, wuaaahh ... nyamannya~Nnngg? Hooh? Cowok itu mirip Kotarou Higuchi! Walah ... keren banget! Mau liat lebih deket ah ... {dalam hati}
Nanase : Uuuhh ... nggak keliatan Len-sama, deh. Ketutupan sama Mii-chan! {dalam hati} Mii-chan, minggir dikit dong, aku mau liat Len-sa ...
Miyuki : *nengok ke belakang* Berisik ah, aku juga mau lihat cowok di depan itu tau!
Nanase : Cowok yang mana sih, Mii-chan? Ya udah deh, A-chan nunduk dikit dong! Aku mau ngeliat Len-sama, nggak keliatan nih, atau nggak, tukeran tempat aja yaa sama aku.
Ayako : *tanpa nengok ke belakang* Nana-chan, jangan berisik dong! Aku juga lagi ngeliatin Kaito-san ...
Yami : Nana-chan, Mii-chan sama A-chan lagi sibuk ngeliatin cowok nih *ngeluh*
Fuyuki : Yaa ... gitu deh.
---Pas istirahat---
Nanase : *berdiri dari bangkunya* Yak, makan ... makan ...!
Ayako : Aku udah bawa bekal sendiri kok *ngeluarin kotak bekal dari dalam tasnya*
Miyuki : Aku juga nggak bawa bekal, Nana-chan, A-chan, Yacchan sama Fucchan, temenin yuk ke kantin ...
Yami : Nggak deh, aku sama Fucchan mau ke toilet, Mii-chan sama A-chan dan Nana-chan aja yaa ...
Fuyuki : Gomen ...
Nanase, Ayako dan Miyuki menuju kantin lalu duduk di bangku kantin dan melihat-lihat makanan yang ada.
Ayako : Huee ... makanannya enak-enak *ngiler*
Miyuki : *pindah ke sebelah Nanase* Iiiww, A-chan kan nggak bawa uang.
Ayako : Mii-chan, ngutang dulu deh.
Nanase : Utang dua hari yang lalu juga belum lunas, kok ngutang lagi ='=
Ayako : Hiks, kejam *ngambil satu donat*
Nanase : Wew ... lihat! Itu ada Len-sama >w< I was lucky!
Nanase cepat-cepat berlari menuju Len Mifuyu yang sedang makan di kantin.
Nanase : Ah, uh, Len-sama, anu ... boleh minta tanda tangannya? *ngulurin kertas sama pulpen* @///@
Len : Heeh? *bingung*
Nanase : Eh, anu ... nngg, aku ... penggemar Len-sama *membungkuk*
Len : Hha ... penggemar? Ya sudah, sini kertasnya *langsung ditanda-tanganin*
Nanase : Uwaa~dapet tanda tangannya Len-sama! CIHUY! Thanks God! {dalam hati} A-anu, terima kasih Len-sama, atas tan-tanda tangannya *cepet-cepet balik*
Nanase : Mii-chan, A-chan, aku mendapat tanda-tangan Len-sama lho ... *nunjukkin kertasnya*
Miyuki : Eh, itu kan cowok yang mirip Kotarou Higuchi tadi pagi *mengacuhkan Nanase*
Ayako : Lho? Itu cowok yang mirip Kaito Shion *mengacuhkan Nanase juga*
Miyuki dan Ayako sama-sama berlari ke satu arah, menuju cowok yang mirip Kotarou Higuchi dan Kaito Shion yang secara kebetulan ada di kantin.
Miyuki : Eh, anu ... nama kakak ... siapa? *sopan*
??? : Kotarou, Kotarou Nemoto, kakak? Aku kan satu kelas denganmu *senyum*
Miyuki : Hah? Nama depannya juga Kotarou, dia sekelas denganku! This is a special surpise! {dalam hati} A-anu, nnng ... Kotarou-kun, namaku ... Miyuki
Kotarou : Iya, aku tahu, kamu yang duduk di sebelah anak perempuan yang selalu meloncat kegirangan kalau bertemu dengan Len kan? Siapa namanya?
Miyuki : Ah? Na-namanya Nanase >///< Unng ... aku kembali dulu
Ayako : Kau ... kau mirip sekali dengan Kaito Shion!
??? : Huh? Siapa kau?
Ayako : Aku Ayako, dan kau cowok yang mirip sekali dengan Kaito Shion, namamu siapa?
??? : Kaito Fumi, ketua kelas 7-B. Dan ... kau?
Ayako : Uwaahh~ketua kelas? Yeeyy! Aku juga murid kelas 7-B, salam kenal, Kaito-kun *menjabat tangan Kaito*
Kaito : Apa ... sebelumnya kita pernah bertemu?
Ayako : Ya nggak pernah, tapi kau mirip sekali dengan idolaku, makanya aku jadi penggemarmu! Cihuuuyy *langsung balik*
~~~*~~~
*Aku nulis episode ini nggak terlalu fokus, soalnya sambil edit-edit foto di FB plus ngeadd orang-orang, hohoho~Ya lah, moga-moga aja menyenangkan. Hooaahh~aku mau nyantai dulu deh, dibaca ya* >w<
Nanase : Me
Miyuki : Thara
Ayako : Yusifa
Yami : Medina
Fuyuki : Rezka
~Friendship : 01 EP.~
Aurthor : Nabila^^
Note : Bkn crita komedi ='=
Original Characters by Nabila : Nanase (Nana-chan)
Miyuki (Mii-chan)
Ayako (A-chan)
Yami (Yacchan)
Fuyuki (Fucchan)
Additional Characters : Meyoo
Lasshie
Niki
~~~*~~~
Critanya bukan tentang cinta kok, tapi yaah--semacam persahabatan gitu--tapi agak alay plus lebay (soalnya penulisnya lagi buntu ide) tapi sayangnya ini bukan cerita komedi plus aku nggak tau deh bakal ngelanjutin cerita ini pa nggak, yalah baca saja.
Nanase adalah murid kelas 1 SMP yang ceria dan bersemangat (kalau tidak mau dibilang otaknya agak nurun ke bawah) ='=, wajahnya cukup cantik dengan rambutnya yang pendek seleher. Sahabatnya ada lima, yaitu Miyuki, Ayako, Yami dan Fuyuki. Pagi ini, hari pertama mereka masuk sekolah, SMP mereka namanya Shizu Gakuen (nggak kepikiran nama lain ... gomen yaak). TING! TONG! Bel di rumah Nanase berbunyi.
Nanase : Yoyoyo, aku datang! *membuka pintu*
Miyuki : Nana-chan! Pagi! Berangkat sekolah, yuk! Udah sarapan? *merangkul bahu Nanase*
Ayako : Yeay! Seragamnya keren banget yak, pake blezer item-item sama roknya warna abu-abu, terus pake topi warna hijau, aku suka banget! *ngoceh nggak jelas*
Yami : Aku malah ga suka banget sama blezernya ='=, abis ada logo SG (Shizu Gakuen) gede-gede di bagian depannya, terus ada motif kupu-kupunya lagi. Norak banget.
Fuyuki : Nyaam ... tadi pagi aku sarapan roti *senyum-senyum sendiri*
Mereka mengobrol sambil meneruskan perjalanan. Obrolan mereka tampak seru, karena mereka mengobrolkan apa saja, dimulai dari kejadian empat tahun yang lalu saat Miyuki dikejar-kejar anjing, dua tahun yang lalu saat Yami tersangkut di jemuran, tiga minggu yang lalu saat Fuyuki ngompol dan dua hari yang lalu saat Ayako terpleset di tangga. Tiba-tiba ada seorang anak perempuan yang melempar buku tebal ke kepala Miyuki.
Miyuki : I-iiiwww ...! Sakit nih!! Kenapa sih lempar-lempar?! *marah*
Meyoo : Nih Meyoo, anak pemilik Shizu Gakuen, berani kau?
Lasshie : Yaa, gitu deh, tolong, kalian cepat-cepat pergi, nanti Meyoo bisa marah *menunduk* Maaf, saya Lasshie, o-ohayou
Niki : Lasshie bodoh! Untuk apa merunduk begitu? Ya, watashi Niki desu, kalian murid baru? Gih sana, pergi jauh-jauh!
Lasshie : Ni-Niki! Kita kan tidak boleh mengusir begitu, so-soalnya ...
Niki : Blah blah blah blah, Lasshie membosankan! Meyoo, ayo kita lanjutkan!
Ayako : Matsu, Niki-san! Kalau kalian pemilik Shizu Gakuen, kenapa tidak pergi dengan mobil?
Meyoo : Baka! Mobilku rusak, ah, sudah, Niki, Lasshie, ayo kita pergi! Untuk apa kita ngurusin orang-orang kayak gitu?
Ayako : Meiwakuna!! Ngajak ribut banget sih tu tiga orang!!!
Nanase : Udah lah, ngapain ngurusin orang kayak gitu? Mana ada sih orang yang nggak nyebelin di dunia ini, A-chan?
Ayako : Tapi kan ... *merengut*
Yami : A-chan kayak anak kecil banget sih!
Fuyuki : Ah, telat nih kita gara-gara ngurusin orang-orang tadi!
Mereka kembali berjalan dan akhirnya sampe di Shizu Gakuen.
Nanase : Uwaa~indah sekali, banyak bunga-bunga tumbuh! *kagum*
Ayako : Dan, wawawww! Cowok gantengnya ada banyak @///@
Nanase, Miyuki, Yami & Fuyuki : A-CHAN!!!
Ayako : Eh? Eh? Iyaa deeh, cowok gantengnya cuma dikit ='=
Meyoo : Lihat, ada lima cewek jelek yang tadi pagi! *menunjuk ke arah Go Grub* (nama geng Nanase, Ayako, Miyuki, Yami dan Fuyuki)
Niki : Yoa. Mau gangguin, ya?
Lasshie : E-eh? Ja-jangan dong. Ta-tadi pagi kita kan su-sudah meng-mengganggu mereka ...
BLETAK! Meyoo memukul kepala Lasshie.
Meyoo : Yehaa, kita ganggu mereka!!
Niki : [OK] *menghormat ala tentara*
Trio San Beauty itu (Meyoo, Niki dan Lasshie) segera menghampiri Go Grub.
Nanase : Wew~lihaatt, ada figure doll Len-sama! *nyeret-nyeret Ayako dan Miyuki*
Miyuki : Aku mau es kriiimmm ~_~
Ayako : Lhee? Aku juga mau liat fugire doll Ritsu, Nana-chan!!
#PLAK! Ayako ditampar Nanase :p
Nanase : Udah lah, figure doll Len-sama lebih penting. Kyaah! Lihat, lihat, bahkan ada figure doll Ciel-san sama Alois-kun di sana! This is paradise, yuhuuu ... *loncat-loncat saking girangnya sampe Miyuki dan Ayako jatuh*
Yami : Fucchan, anterin aku beli chiki yuk! Di kantin ada banyak chiki ...
Fuyuki : Tapi kan, bentar lagi upacara penyambutan murid barunya ...
Yami : Di kantinnya juga ada coklat lho
Fuyuki : Wuaahh! Coklat? OK! *cepet-cepet lari ngedahuluin Yami*
Yami : Walah ... walah ... padahal Fucchan kan ga bawa uang (uangnya aku pinjem smua) :p
---Upacara Penyambutan Murid Baru, 1 jam kemudian---
DRAP! DRAP! DRAP! Go Grub cepet-cepet berlari-lari mencari tempat duduk di antara sebejibun murid baru. Setelah dapat tempat duduk, mereka kembali asyik sendiri-sendiri (Nanase dan Ayako asyik bermain dengan figure doll yang telah mereka dapatkan, sementara Miyuki, Yami dan Fuyuki sibuk ngemil).
Kepala Sekolah : Baiklah, sekarang sambutan dari Ketua Murid Baru, Len Mifuyu^^!
Nanase : KYAAAHHH! Mana Len-sama?? *jerit sambil diri dari bangku* Waahhh ... *menatap Len Mifuyu dengan kagum* Mirip banget mukanya sama Len-sama, siapa yah namanya? {dalam hati}
Kepala Sekolah : Nanase, bisa tolong duduk kembali di bangkumu?
Nanase : Siip Pak! *duduk di bangku lagi sementara murid baru yang lain ketawa*
Kepala Sekolah nyerahin mik ke Len Mifuyu. Len Mifuyu tersenyum menyapa para murid baru yang duduk dengan manis padahal mereka kebanyakan ngobrol sendiri-sendiri.
Len : Murid-murid baru, karena hari ini kalian masuk ke SMP Shizu Gakuen ini, kalian harus mengetahui peraturan-peraturan yang ada dan semoga kalian belajar di sini dengan harapan dapat menjadi siswa-siswi teladan. Maksud saya, siswa-siswi yang berbudi pekerti baik, dapat diandalkan orang-orang di sekitarnya dan berotak cukup kertas, semoga kalian semua adalah siswa-siswi yang ideal masuk di Shizu Gakuen ini. Kemudian, saya akan membacakan murid-murid baru beserta kelasnya masing-masing.
Nanase : Waah~kata-katanya bagus sekali, membuat murid-murid lain mendengarkan dengan serius, wew ... untunglah aku masuk SMP ini, terima kasih Tuhan! {dalam hati} :P
Miyuki : Sedang apa kau? Kok berdiri? Duduk lagi!
Nanase : Hehe ... tidak, aku hanya memperhatikan omongan orang itu, omongannya hebat! Siapa namanya?
Yami : Namanya Len Mifuyu, Ketua Murid Baru, kelas 7-B *membuka-buka note book-nya*
Fuyuki : Weeh ... si Stalker Sejati beraksi ^_^
Nanase : Heeh? APA?! Namanya Len? Len? U-uwaa~benar-benar ... yeaayyy!! *loncat-loncat dengan girang*
Len memperhatikannya dengan bingung dan Nanase cepat-cepat tersenyum manis.
Len : Ah, kamu ... Nanase ya? *melihat kertas-nya*
Nanase : I-iya @///@
Len : Lalu, empat sisanya Miyuki, Yami, Ayako dan Fuyuki? Kalian berlima masuk ke kelas 7-B *senyum*
DEG!
Nanase : I-iya *blush* GILAA! CAKEP BANGET!! MIRIP SAMA LEN-SAMA!!!!!!! {dalam hati}
Miyuki mencubit pipi Nanase.
Ayako : Jangan terpesona sama Len-san!
Yami : Udah ah, yuk ke kelas! *narik tangan Nanase*
Nanase : Yaah :( padahal masih mau liat Len-sama *manyun*
Miyuki : Norak kau!
Fuyuki : Alay amat. Cuma cowok sok ramah gitu aja kok.
Nanase : Len-sama kan cakep banget, a-aah ... @///@ CAKEEPP! *blush*
GUBRAK! Nanase nabrak pintu ='=
~~~*~~~
Yoyoi, sampe segitu dulu, soalnya aku mau tidur. Oh ya, lupa, kayaknya kalo cerita ni seru aku bakal buat lanjutannya, yaah ... moga-moga begitu (kalo ga sibuk plus males).
Nanase = Me
Miyuki = Thara
Ayako = Yusifa
Yami = Medina
Fuyuki = Rezka
*Sebenernya cerita ini alay plus norak dan lebay banget, tapi aku seneng ngebayangin kalo ketemu cowok kayak Len-sama! Kyaahh~Moga-moga yang baca seneng* XDD
Note : Bkn crita komedi ='=
Original Characters by Nabila : Nanase (Nana-chan)
Miyuki (Mii-chan)
Ayako (A-chan)
Yami (Yacchan)
Fuyuki (Fucchan)
Additional Characters : Meyoo
Lasshie
Niki
~~~*~~~
Critanya bukan tentang cinta kok, tapi yaah--semacam persahabatan gitu--tapi agak alay plus lebay (soalnya penulisnya lagi buntu ide) tapi sayangnya ini bukan cerita komedi plus aku nggak tau deh bakal ngelanjutin cerita ini pa nggak, yalah baca saja.
Nanase adalah murid kelas 1 SMP yang ceria dan bersemangat (kalau tidak mau dibilang otaknya agak nurun ke bawah) ='=, wajahnya cukup cantik dengan rambutnya yang pendek seleher. Sahabatnya ada lima, yaitu Miyuki, Ayako, Yami dan Fuyuki. Pagi ini, hari pertama mereka masuk sekolah, SMP mereka namanya Shizu Gakuen (nggak kepikiran nama lain ... gomen yaak). TING! TONG! Bel di rumah Nanase berbunyi.
Nanase : Yoyoyo, aku datang! *membuka pintu*
Miyuki : Nana-chan! Pagi! Berangkat sekolah, yuk! Udah sarapan? *merangkul bahu Nanase*
Ayako : Yeay! Seragamnya keren banget yak, pake blezer item-item sama roknya warna abu-abu, terus pake topi warna hijau, aku suka banget! *ngoceh nggak jelas*
Yami : Aku malah ga suka banget sama blezernya ='=, abis ada logo SG (Shizu Gakuen) gede-gede di bagian depannya, terus ada motif kupu-kupunya lagi. Norak banget.
Fuyuki : Nyaam ... tadi pagi aku sarapan roti *senyum-senyum sendiri*
Mereka mengobrol sambil meneruskan perjalanan. Obrolan mereka tampak seru, karena mereka mengobrolkan apa saja, dimulai dari kejadian empat tahun yang lalu saat Miyuki dikejar-kejar anjing, dua tahun yang lalu saat Yami tersangkut di jemuran, tiga minggu yang lalu saat Fuyuki ngompol dan dua hari yang lalu saat Ayako terpleset di tangga. Tiba-tiba ada seorang anak perempuan yang melempar buku tebal ke kepala Miyuki.
Miyuki : I-iiiwww ...! Sakit nih!! Kenapa sih lempar-lempar?! *marah*
Meyoo : Nih Meyoo, anak pemilik Shizu Gakuen, berani kau?
Lasshie : Yaa, gitu deh, tolong, kalian cepat-cepat pergi, nanti Meyoo bisa marah *menunduk* Maaf, saya Lasshie, o-ohayou
Niki : Lasshie bodoh! Untuk apa merunduk begitu? Ya, watashi Niki desu, kalian murid baru? Gih sana, pergi jauh-jauh!
Lasshie : Ni-Niki! Kita kan tidak boleh mengusir begitu, so-soalnya ...
Niki : Blah blah blah blah, Lasshie membosankan! Meyoo, ayo kita lanjutkan!
Ayako : Matsu, Niki-san! Kalau kalian pemilik Shizu Gakuen, kenapa tidak pergi dengan mobil?
Meyoo : Baka! Mobilku rusak, ah, sudah, Niki, Lasshie, ayo kita pergi! Untuk apa kita ngurusin orang-orang kayak gitu?
Ayako : Meiwakuna!! Ngajak ribut banget sih tu tiga orang!!!
Nanase : Udah lah, ngapain ngurusin orang kayak gitu? Mana ada sih orang yang nggak nyebelin di dunia ini, A-chan?
Ayako : Tapi kan ... *merengut*
Yami : A-chan kayak anak kecil banget sih!
Fuyuki : Ah, telat nih kita gara-gara ngurusin orang-orang tadi!
Mereka kembali berjalan dan akhirnya sampe di Shizu Gakuen.
Nanase : Uwaa~indah sekali, banyak bunga-bunga tumbuh! *kagum*
Ayako : Dan, wawawww! Cowok gantengnya ada banyak @///@
Nanase, Miyuki, Yami & Fuyuki : A-CHAN!!!
Ayako : Eh? Eh? Iyaa deeh, cowok gantengnya cuma dikit ='=
Meyoo : Lihat, ada lima cewek jelek yang tadi pagi! *menunjuk ke arah Go Grub* (nama geng Nanase, Ayako, Miyuki, Yami dan Fuyuki)
Niki : Yoa. Mau gangguin, ya?
Lasshie : E-eh? Ja-jangan dong. Ta-tadi pagi kita kan su-sudah meng-mengganggu mereka ...
BLETAK! Meyoo memukul kepala Lasshie.
Meyoo : Yehaa, kita ganggu mereka!!
Niki : [OK] *menghormat ala tentara*
Trio San Beauty itu (Meyoo, Niki dan Lasshie) segera menghampiri Go Grub.
Nanase : Wew~lihaatt, ada figure doll Len-sama! *nyeret-nyeret Ayako dan Miyuki*
Miyuki : Aku mau es kriiimmm ~_~
Ayako : Lhee? Aku juga mau liat fugire doll Ritsu, Nana-chan!!
#PLAK! Ayako ditampar Nanase :p
Nanase : Udah lah, figure doll Len-sama lebih penting. Kyaah! Lihat, lihat, bahkan ada figure doll Ciel-san sama Alois-kun di sana! This is paradise, yuhuuu ... *loncat-loncat saking girangnya sampe Miyuki dan Ayako jatuh*
Yami : Fucchan, anterin aku beli chiki yuk! Di kantin ada banyak chiki ...
Fuyuki : Tapi kan, bentar lagi upacara penyambutan murid barunya ...
Yami : Di kantinnya juga ada coklat lho
Fuyuki : Wuaahh! Coklat? OK! *cepet-cepet lari ngedahuluin Yami*
Yami : Walah ... walah ... padahal Fucchan kan ga bawa uang (uangnya aku pinjem smua) :p
---Upacara Penyambutan Murid Baru, 1 jam kemudian---
DRAP! DRAP! DRAP! Go Grub cepet-cepet berlari-lari mencari tempat duduk di antara sebejibun murid baru. Setelah dapat tempat duduk, mereka kembali asyik sendiri-sendiri (Nanase dan Ayako asyik bermain dengan figure doll yang telah mereka dapatkan, sementara Miyuki, Yami dan Fuyuki sibuk ngemil).
Kepala Sekolah : Baiklah, sekarang sambutan dari Ketua Murid Baru, Len Mifuyu^^!
Nanase : KYAAAHHH! Mana Len-sama?? *jerit sambil diri dari bangku* Waahhh ... *menatap Len Mifuyu dengan kagum* Mirip banget mukanya sama Len-sama, siapa yah namanya? {dalam hati}
Kepala Sekolah : Nanase, bisa tolong duduk kembali di bangkumu?
Nanase : Siip Pak! *duduk di bangku lagi sementara murid baru yang lain ketawa*
Kepala Sekolah nyerahin mik ke Len Mifuyu. Len Mifuyu tersenyum menyapa para murid baru yang duduk dengan manis padahal mereka kebanyakan ngobrol sendiri-sendiri.
Len : Murid-murid baru, karena hari ini kalian masuk ke SMP Shizu Gakuen ini, kalian harus mengetahui peraturan-peraturan yang ada dan semoga kalian belajar di sini dengan harapan dapat menjadi siswa-siswi teladan. Maksud saya, siswa-siswi yang berbudi pekerti baik, dapat diandalkan orang-orang di sekitarnya dan berotak cukup kertas, semoga kalian semua adalah siswa-siswi yang ideal masuk di Shizu Gakuen ini. Kemudian, saya akan membacakan murid-murid baru beserta kelasnya masing-masing.
Nanase : Waah~kata-katanya bagus sekali, membuat murid-murid lain mendengarkan dengan serius, wew ... untunglah aku masuk SMP ini, terima kasih Tuhan! {dalam hati} :P
Miyuki : Sedang apa kau? Kok berdiri? Duduk lagi!
Nanase : Hehe ... tidak, aku hanya memperhatikan omongan orang itu, omongannya hebat! Siapa namanya?
Yami : Namanya Len Mifuyu, Ketua Murid Baru, kelas 7-B *membuka-buka note book-nya*
Fuyuki : Weeh ... si Stalker Sejati beraksi ^_^
Nanase : Heeh? APA?! Namanya Len? Len? U-uwaa~benar-benar ... yeaayyy!! *loncat-loncat dengan girang*
Len memperhatikannya dengan bingung dan Nanase cepat-cepat tersenyum manis.
Len : Ah, kamu ... Nanase ya? *melihat kertas-nya*
Nanase : I-iya @///@
Len : Lalu, empat sisanya Miyuki, Yami, Ayako dan Fuyuki? Kalian berlima masuk ke kelas 7-B *senyum*
DEG!
Nanase : I-iya *blush* GILAA! CAKEP BANGET!! MIRIP SAMA LEN-SAMA!!!!!!! {dalam hati}
Miyuki mencubit pipi Nanase.
Ayako : Jangan terpesona sama Len-san!
Yami : Udah ah, yuk ke kelas! *narik tangan Nanase*
Nanase : Yaah :( padahal masih mau liat Len-sama *manyun*
Miyuki : Norak kau!
Fuyuki : Alay amat. Cuma cowok sok ramah gitu aja kok.
Nanase : Len-sama kan cakep banget, a-aah ... @///@ CAKEEPP! *blush*
GUBRAK! Nanase nabrak pintu ='=
~~~*~~~
Yoyoi, sampe segitu dulu, soalnya aku mau tidur. Oh ya, lupa, kayaknya kalo cerita ni seru aku bakal buat lanjutannya, yaah ... moga-moga begitu (kalo ga sibuk plus males).
Nanase = Me
Miyuki = Thara
Ayako = Yusifa
Yami = Medina
Fuyuki = Rezka
*Sebenernya cerita ini alay plus norak dan lebay banget, tapi aku seneng ngebayangin kalo ketemu cowok kayak Len-sama! Kyaahh~Moga-moga yang baca seneng* XDD
Special Story : ~Thara misfortune~
---Di rumah Thara---
"Ha ... haccuh, haccuh ...!" Thara bersin-bersin. "Kenapa ya?" gumamnya dengan wajah yang aneh. "Pilek kali, lagian kamu kemaren berenangnya kelamaan sih" komentar Rezka sambil nyodorin tissue. Thara menerima sodoran tissue itu dan segera saja dia asyik berSROOT ria (maksudnya buang ingus). "Ah, kamu sendiri berenangnya tiga jam, Rez" kata Thara. "Hoo--??? Emang kamu sendiri berapa lama? Kamu kan berenang lima jam" lanjut Rezka. Thara diam aja, kemaren dia emang berenang lama banget, soalnya ... yaa, gitu deh.
"Udah ah, orang kita mau belajar, malah berantem" lerai Yusifa sok dewasa (apa karena dia mukanya ketuaan kali ya?) dan aku hanya diam. Padahal kita niatnya ke rumah Thara bukan buat belajar, tapi buat main-main. "Aku juga berenangnya lima jam, tapi nggak pilek!" kata Medina bangga (apa sih yang bikin dia bangga?) ='=
"Soalnya, Medina kan cuma nyelupin kaki ke kolam, nggak berenang kayak Thara" kataku sambil ngasih buku ke Yusifa, tentunya buku pelajaran (dikira teh celup?). Medina diem aja, kayaknya malu, soalnya idungnya merah. "Lah? Bel, kok buku pelajaran? Komik Miiko dong!" Yusifa nawar (dasar jiwa pedagang!). Aku geleng-geleng kepala kayak lagi nonton konser Nidji. "Gak. Tadi kan kamu bilang mau belajar, gih baca tu buku, biar NaThaReMe main-main, Yu-nya belajar aja" kataku.
"Uuuh ...!" Yusifa merengut kesal, akhirnya dia baca buku pelajaran yang aku kasih ke dia tanpa ngeliat sampulnya, hoho~bodoh banget! "Yus, belom nyadar juga?" tanya Medina sambil ngemil snack keripik kentang, entah dapet dari mana. "Apaan?" muka Yusifa langsung jelek 234 derajat. "Udah, biarin aja" bisikku di telinga Medina. Medina manggut- manggut kayak kebo dicocok idungnya (peribahasa nih).
---Setengah jam kemudian---
BRAK! BRUK! Tiba-tiba buku-buku di rak buku Thara berjatuhan dan langsung "meluk" Thara dengan sayang. "Hooi ...! Tolongin! Palaku sakit banget nih!" teriak Thara minta pertolongan karena dia "tenggelem" di lautan buku-buku yang hard cover, gyahaha ...
Kami berempat pun nolongin Thara, dan waw! Thara punya satu benjol. "Iiiw, palaku sakit banget, napa ya?" gumam si Thara, kayaknya nggak sadar kalo di palanya ada satu bakpao kecil. "Hehe ... nggak papa, udah, kamu istirahat aja ya, Thar, tapi jangan ngaca di kaca selama dua minggu!" kataku sambil nyengir-nyengir. Medina sama Rezka langsung dorong Thara ke tempat tidur, Yusifa nyelimutin Thara dan aku matiin lampu kamar (belom dimatiin sih, cuma niatnya sih gitu). "Eh, tunggu! Kok aku baca buku IPS Kelas 1 sih?" dengan tampang jelek 546 derajat, Yusifa baru sadar kalo buku yang tadi aku kasih ke dia itu buku IPS Kelas 1, dasar tu anak ... otaknya ketuker kali ya, sama si Mitamit? ='=
Tanpa dengerin kata-kata Yuciep, aku matiin lampu kamar Thara dan kami berempat keluar dari kamar Thara. Pas baru mau keluar dari rumah Thara, terdengar suara jeritan, "Gyaaa'! PALAKU BENJOL SATU!! ADDUH, ADA BAKPAO SEGINI SEGENYA DI PALAKU!!!!!!" yang buat kaki kami berempat jadi tuker jabatan sama pala kami. "Udah ah, pulang deh yuk" aku, Yuciep, Rezka dan Medina langsung cepet-cepet kabur, nanti benteng betinanya nyeruduk!!
---Esoknya, di sekolah---
Thara dateng ke sekolah dengan pala diperban, hidung di plester sama muka yang jeleknya lebih dari 546 derajat, walah ... kenapa ya? Aku nggak berani negur Thara, apalagi Yuciep, Rezka ataupun Medina. Pertama-tama pelajaran Kesenian milik Pak Sriyono, aku nggak ngambil buku di tas, aku lupa bawa buku. Selama pelajaran Pak Sri, anak-anak pada nggak merhatiin, termasuk aku. Tadinya aku pengen ngejailin Thara, tapi, pas aku liat alisnya Thara nukik tajem banget, rasa- rasanya, sekarang bukan waktu yang tepat buat ngejailin dia, jadi aku becandanya sendiri (kayak orang kurang waras sepuluh derajat gitu).
Pas waktu istirahat, NaThaYuReMe pergi ke kantin. Aku cuma numpang duduk, sementara ThaYuReMe jajan. Muka Thara masih jelek banget, kayaknya aku perlu minta Yusifa nunjukkin kemampuannya buat gelembung ingus beraneka warna deh buat ngibur Thara (tapi Thara udah jijik duluan pas aku ceritain) ='=
"Thar, napa sih mukamu?" tanyaku akhirnya, setelah dua jam kutahan-tahan buat nanyain ke dia. Thara langsung melotot tajeeemmm banget, ngalahin muka kuntilanak dari Bandung (?). Byuur! Tiba-tiba ada anak yang numpahin jus ke baju Thara. "Aduh, maap, nggak sengaja" anak itu kasih tissue ke Thara abis itu ngacir entah kemana. Muka Thara basah, bajunya, roknya, semuanya basah! NaYuReMe langsung nyeret Thara ke toilet dan ngasih dia baju ganti (masih seragam plus jilbabnya juga). Untung aja Yusifa selalu bawa baju ganti di dalam tasnya.
CKREK! Thara keluar dari toilet, mukanya kusut banget kayak seprei ibu yang udah disetrika tapi digaruk-garuk sama kucing tetangga. "Makasih ya Yus, buat bajunya" kata Thara dengan wajah yang sedingin otak Yusifa.
---Waktu pulang---
"Bareng yuk!" ajakku pada Thara. "Ayok!" jawab Thara semangat. Kami berlima pun pulang sama-sama. NaThaYuReMe bareng deh. Di tengah jalan, ada orang yang ngelempar kaleng minuman ke arah kami, kami pun menghindar, tapi ... PRUK! Kalengnya kena pala Thara. "Gila! Palaku bisa-bisa jadi tambah satu benjol lagi deh" gumam Thara dengan wajah yang berantakan. "Ha ... haccuh, mana aku pi, haa ... haacuh! Pilek lagi" lanjut Thara, matanya berkunang-kunang, moga-moga gak pingsan. Dua menit setelah itu, Thara bangun secara tiba-tiba. "Auuw! Tadi aku mimpi nggak enak banget, masa' palaku benjol dua? Hhe ... padahal nggak kan?" Thara ketawa-ketawa dengan gaje-nya.
"Haha ..." tawaku tidak ikhlas. Kami pun melanjutkan perjalanan pulang. BRUK! Seorang bapak-bapak menabrak Thara hingga Thara terpental, nggak jauh-jauh amat sih terpentalnya, tapi yang pasti, bahu Thara sakit banget abis nabrak papan pembatas jalan sama nabrak bapak-bapak yang ototnya bengkak-bengkak (kayak gajah abis bulan madu gitu deh). Sekali lagi kita bantuin Thara.
Terus kita lanjutin perjalanan lagi. Tapi, pas kita mau nyebrang, lampu lalu-lintasnya jadi kacau. Kayaknya rusak deh. Thara udah jengkel banget, dia jalan nembus rambu "hijau", tapi untungnya nggak ke tabrak mobil atau motor, pas dia udah di ujung jalan, seorang anak kecil yang tingginya sepinggangku (tidak sengaja) melempar es krimnya ke muka si Thara. "Kak, maap" kata anak kecil itu, matanya udah berkaca-kaca, sementara muka Thara ketutupan es krim yang manis dan lezat plus dingin, nyaam ...
Thara ngelap mukanya pake sapu tangan terus jalan cepet-cepet ke rumahnya. "Thar, jangan jalan cepet-cepet, ntar kamu kep ..." baru aja aku mau memperingatkan dia kalo ada bahaya di depannya, tapi Thara udah terlanjut "salaman" sama tu bahaya. Thara kepleset kulit pisang! "Hadduh, pinggangku sakiiittt banget!" keluh Thara. NaYuReMe membantu sahabat kami yang sedang sial itu. "AAAH! NYEBEL, hik! Eh, hik? Lho ... hik? Ko ... kok, aku ... hik, jadi ... hik, jadi ... hik cegukan, hik?" tanya Thara.
"Heeeh?" Yusifa langsung pasang muka sok perhatian sambil dia ngeluarin HP-nya dari tas. "Ada aplikasi ramalan bintang di HPku dan katanya, bulan ini bintang Libra lagi sial-sialnya" baca Yusifa sambil nunjukkin layar HP-nya. "Pantes" angguk Thara, terus dia berdiri. "Udah ah, aku mau ..." BRUK! Sekali lagi tertabrak orang. "Aaaahhhh, makanya minggir dong ... aku kan lagi main!!" marah si Bagas yang rupanya lagi belajar main skateboard. "Ukkhhh ... Ggggrrrr! Bagas, iiihh ... hik, ngapain kamu pake nabrak segala?! Aaah, hik ... udah, hik ... mau pulang! KAMU BIKIN AKU TAMBAH hik, TAMBAH hik, TAMBAH hik, iiihhh ... YA GITU DEH!!!" Thara marah-marah sama Bagas. "?" Bagas dengan bingung langsung kabur, dia melanjutkan main skateboardnya.
"Thar, cerita deh, dari kemaren, hal apa aja yang buat kamu tambah sial yang belom kita tahu!" kataku. Thara diam, terus dia mulai cerita, "Kemaren, aku disuruh cincang sayuran, eh tanganku keiris pisau, terus aku kepleset di kamar mandi, hidungku berdarah banyak banget, eh nggak banyak banget deh. Abis itu aku lupa bawa kunci pas main keluar rumah, jadinya aku nunggu tiga jam di depan rumah sampe ibuku pulang arisan, terus pas jemur baju, piyama tidurku yang gambar Hello Mas Boy (Hello Kitty) terbang, terus bando aku ilang. Nah, pas malem-malemnya, makanan aku udah dihabisin ma kakakku, abis itu di kamar mandi aku ketemu sama kecoak ampe jerit-jerit, terus pas mau baca buku komik, halaman buku komik itu udah sobek, nggak tau sama siapa, abis itu pas mau gosok gigi, pasta giginya jatoh ke dalem klosed, jadinya aku pake pasta gigi kakakku. Terus pas bangun pagi, kakakku bangunin aku pake TOA, aku kaget terus jatoh deh ke lantai, hidungku yang kena lagi. Terus pas lagi sarapan, aku ngantuk banget, akhirnya aku ketiduran di mangkok sup, abis itu aku mau cuci muka eh airnya habis, jadinya aku cuci muka pake air minum deh" cerita Thara lesu.
"Tapi, moga-moga aja besok kamu udah nggak terlalu sial lagi ya" kataku, Rezka, Medina dan Yusifa dengan barengan. Thara senyum lebar. "Yah, moga-moga aja" jawabnya, lalu, GABRUK! Sekali lagi Thara kepleset kulit pisang ='=
"Ha ... haccuh, haccuh ...!" Thara bersin-bersin. "Kenapa ya?" gumamnya dengan wajah yang aneh. "Pilek kali, lagian kamu kemaren berenangnya kelamaan sih" komentar Rezka sambil nyodorin tissue. Thara menerima sodoran tissue itu dan segera saja dia asyik berSROOT ria (maksudnya buang ingus). "Ah, kamu sendiri berenangnya tiga jam, Rez" kata Thara. "Hoo--??? Emang kamu sendiri berapa lama? Kamu kan berenang lima jam" lanjut Rezka. Thara diam aja, kemaren dia emang berenang lama banget, soalnya ... yaa, gitu deh.
"Udah ah, orang kita mau belajar, malah berantem" lerai Yusifa sok dewasa (apa karena dia mukanya ketuaan kali ya?) dan aku hanya diam. Padahal kita niatnya ke rumah Thara bukan buat belajar, tapi buat main-main. "Aku juga berenangnya lima jam, tapi nggak pilek!" kata Medina bangga (apa sih yang bikin dia bangga?) ='=
"Soalnya, Medina kan cuma nyelupin kaki ke kolam, nggak berenang kayak Thara" kataku sambil ngasih buku ke Yusifa, tentunya buku pelajaran (dikira teh celup?). Medina diem aja, kayaknya malu, soalnya idungnya merah. "Lah? Bel, kok buku pelajaran? Komik Miiko dong!" Yusifa nawar (dasar jiwa pedagang!). Aku geleng-geleng kepala kayak lagi nonton konser Nidji. "Gak. Tadi kan kamu bilang mau belajar, gih baca tu buku, biar NaThaReMe main-main, Yu-nya belajar aja" kataku.
"Uuuh ...!" Yusifa merengut kesal, akhirnya dia baca buku pelajaran yang aku kasih ke dia tanpa ngeliat sampulnya, hoho~bodoh banget! "Yus, belom nyadar juga?" tanya Medina sambil ngemil snack keripik kentang, entah dapet dari mana. "Apaan?" muka Yusifa langsung jelek 234 derajat. "Udah, biarin aja" bisikku di telinga Medina. Medina manggut- manggut kayak kebo dicocok idungnya (peribahasa nih).
---Setengah jam kemudian---
BRAK! BRUK! Tiba-tiba buku-buku di rak buku Thara berjatuhan dan langsung "meluk" Thara dengan sayang. "Hooi ...! Tolongin! Palaku sakit banget nih!" teriak Thara minta pertolongan karena dia "tenggelem" di lautan buku-buku yang hard cover, gyahaha ...
Kami berempat pun nolongin Thara, dan waw! Thara punya satu benjol. "Iiiw, palaku sakit banget, napa ya?" gumam si Thara, kayaknya nggak sadar kalo di palanya ada satu bakpao kecil. "Hehe ... nggak papa, udah, kamu istirahat aja ya, Thar, tapi jangan ngaca di kaca selama dua minggu!" kataku sambil nyengir-nyengir. Medina sama Rezka langsung dorong Thara ke tempat tidur, Yusifa nyelimutin Thara dan aku matiin lampu kamar (belom dimatiin sih, cuma niatnya sih gitu). "Eh, tunggu! Kok aku baca buku IPS Kelas 1 sih?" dengan tampang jelek 546 derajat, Yusifa baru sadar kalo buku yang tadi aku kasih ke dia itu buku IPS Kelas 1, dasar tu anak ... otaknya ketuker kali ya, sama si Mitamit? ='=
Tanpa dengerin kata-kata Yuciep, aku matiin lampu kamar Thara dan kami berempat keluar dari kamar Thara. Pas baru mau keluar dari rumah Thara, terdengar suara jeritan, "Gyaaa'! PALAKU BENJOL SATU!! ADDUH, ADA BAKPAO SEGINI SEGENYA DI PALAKU!!!!!!" yang buat kaki kami berempat jadi tuker jabatan sama pala kami. "Udah ah, pulang deh yuk" aku, Yuciep, Rezka dan Medina langsung cepet-cepet kabur, nanti benteng betinanya nyeruduk!!
---Esoknya, di sekolah---
Thara dateng ke sekolah dengan pala diperban, hidung di plester sama muka yang jeleknya lebih dari 546 derajat, walah ... kenapa ya? Aku nggak berani negur Thara, apalagi Yuciep, Rezka ataupun Medina. Pertama-tama pelajaran Kesenian milik Pak Sriyono, aku nggak ngambil buku di tas, aku lupa bawa buku. Selama pelajaran Pak Sri, anak-anak pada nggak merhatiin, termasuk aku. Tadinya aku pengen ngejailin Thara, tapi, pas aku liat alisnya Thara nukik tajem banget, rasa- rasanya, sekarang bukan waktu yang tepat buat ngejailin dia, jadi aku becandanya sendiri (kayak orang kurang waras sepuluh derajat gitu).
Pas waktu istirahat, NaThaYuReMe pergi ke kantin. Aku cuma numpang duduk, sementara ThaYuReMe jajan. Muka Thara masih jelek banget, kayaknya aku perlu minta Yusifa nunjukkin kemampuannya buat gelembung ingus beraneka warna deh buat ngibur Thara (tapi Thara udah jijik duluan pas aku ceritain) ='=
"Thar, napa sih mukamu?" tanyaku akhirnya, setelah dua jam kutahan-tahan buat nanyain ke dia. Thara langsung melotot tajeeemmm banget, ngalahin muka kuntilanak dari Bandung (?). Byuur! Tiba-tiba ada anak yang numpahin jus ke baju Thara. "Aduh, maap, nggak sengaja" anak itu kasih tissue ke Thara abis itu ngacir entah kemana. Muka Thara basah, bajunya, roknya, semuanya basah! NaYuReMe langsung nyeret Thara ke toilet dan ngasih dia baju ganti (masih seragam plus jilbabnya juga). Untung aja Yusifa selalu bawa baju ganti di dalam tasnya.
CKREK! Thara keluar dari toilet, mukanya kusut banget kayak seprei ibu yang udah disetrika tapi digaruk-garuk sama kucing tetangga. "Makasih ya Yus, buat bajunya" kata Thara dengan wajah yang sedingin otak Yusifa.
---Waktu pulang---
"Bareng yuk!" ajakku pada Thara. "Ayok!" jawab Thara semangat. Kami berlima pun pulang sama-sama. NaThaYuReMe bareng deh. Di tengah jalan, ada orang yang ngelempar kaleng minuman ke arah kami, kami pun menghindar, tapi ... PRUK! Kalengnya kena pala Thara. "Gila! Palaku bisa-bisa jadi tambah satu benjol lagi deh" gumam Thara dengan wajah yang berantakan. "Ha ... haccuh, mana aku pi, haa ... haacuh! Pilek lagi" lanjut Thara, matanya berkunang-kunang, moga-moga gak pingsan. Dua menit setelah itu, Thara bangun secara tiba-tiba. "Auuw! Tadi aku mimpi nggak enak banget, masa' palaku benjol dua? Hhe ... padahal nggak kan?" Thara ketawa-ketawa dengan gaje-nya.
"Haha ..." tawaku tidak ikhlas. Kami pun melanjutkan perjalanan pulang. BRUK! Seorang bapak-bapak menabrak Thara hingga Thara terpental, nggak jauh-jauh amat sih terpentalnya, tapi yang pasti, bahu Thara sakit banget abis nabrak papan pembatas jalan sama nabrak bapak-bapak yang ototnya bengkak-bengkak (kayak gajah abis bulan madu gitu deh). Sekali lagi kita bantuin Thara.
Terus kita lanjutin perjalanan lagi. Tapi, pas kita mau nyebrang, lampu lalu-lintasnya jadi kacau. Kayaknya rusak deh. Thara udah jengkel banget, dia jalan nembus rambu "hijau", tapi untungnya nggak ke tabrak mobil atau motor, pas dia udah di ujung jalan, seorang anak kecil yang tingginya sepinggangku (tidak sengaja) melempar es krimnya ke muka si Thara. "Kak, maap" kata anak kecil itu, matanya udah berkaca-kaca, sementara muka Thara ketutupan es krim yang manis dan lezat plus dingin, nyaam ...
Thara ngelap mukanya pake sapu tangan terus jalan cepet-cepet ke rumahnya. "Thar, jangan jalan cepet-cepet, ntar kamu kep ..." baru aja aku mau memperingatkan dia kalo ada bahaya di depannya, tapi Thara udah terlanjut "salaman" sama tu bahaya. Thara kepleset kulit pisang! "Hadduh, pinggangku sakiiittt banget!" keluh Thara. NaYuReMe membantu sahabat kami yang sedang sial itu. "AAAH! NYEBEL, hik! Eh, hik? Lho ... hik? Ko ... kok, aku ... hik, jadi ... hik, jadi ... hik cegukan, hik?" tanya Thara.
"Heeeh?" Yusifa langsung pasang muka sok perhatian sambil dia ngeluarin HP-nya dari tas. "Ada aplikasi ramalan bintang di HPku dan katanya, bulan ini bintang Libra lagi sial-sialnya" baca Yusifa sambil nunjukkin layar HP-nya. "Pantes" angguk Thara, terus dia berdiri. "Udah ah, aku mau ..." BRUK! Sekali lagi tertabrak orang. "Aaaahhhh, makanya minggir dong ... aku kan lagi main!!" marah si Bagas yang rupanya lagi belajar main skateboard. "Ukkhhh ... Ggggrrrr! Bagas, iiihh ... hik, ngapain kamu pake nabrak segala?! Aaah, hik ... udah, hik ... mau pulang! KAMU BIKIN AKU TAMBAH hik, TAMBAH hik, TAMBAH hik, iiihhh ... YA GITU DEH!!!" Thara marah-marah sama Bagas. "?" Bagas dengan bingung langsung kabur, dia melanjutkan main skateboardnya.
"Thar, cerita deh, dari kemaren, hal apa aja yang buat kamu tambah sial yang belom kita tahu!" kataku. Thara diam, terus dia mulai cerita, "Kemaren, aku disuruh cincang sayuran, eh tanganku keiris pisau, terus aku kepleset di kamar mandi, hidungku berdarah banyak banget, eh nggak banyak banget deh. Abis itu aku lupa bawa kunci pas main keluar rumah, jadinya aku nunggu tiga jam di depan rumah sampe ibuku pulang arisan, terus pas jemur baju, piyama tidurku yang gambar Hello Mas Boy (Hello Kitty) terbang, terus bando aku ilang. Nah, pas malem-malemnya, makanan aku udah dihabisin ma kakakku, abis itu di kamar mandi aku ketemu sama kecoak ampe jerit-jerit, terus pas mau baca buku komik, halaman buku komik itu udah sobek, nggak tau sama siapa, abis itu pas mau gosok gigi, pasta giginya jatoh ke dalem klosed, jadinya aku pake pasta gigi kakakku. Terus pas bangun pagi, kakakku bangunin aku pake TOA, aku kaget terus jatoh deh ke lantai, hidungku yang kena lagi. Terus pas lagi sarapan, aku ngantuk banget, akhirnya aku ketiduran di mangkok sup, abis itu aku mau cuci muka eh airnya habis, jadinya aku cuci muka pake air minum deh" cerita Thara lesu.
"Tapi, moga-moga aja besok kamu udah nggak terlalu sial lagi ya" kataku, Rezka, Medina dan Yusifa dengan barengan. Thara senyum lebar. "Yah, moga-moga aja" jawabnya, lalu, GABRUK! Sekali lagi Thara kepleset kulit pisang ='=
Special Story : ~Dream Yusifa~
---Malam Senin---
"Yusifa, cepet tidur!!" kata ibu Yusifa yang lagi jahitin baju Yusifa. "Yaa ... ma" jawab Yusifa yang gosok giginya cepet-cepet plus buru-buru. "HAAA ... HAAA ... HACC ... gak jadi deng, hehe ..." kata Yusifa iseng. TUK ... KUTUK ... KUTUK ...! Yusifa jalan ke rak bukunya. "Baca Miiko dulu ah, mau liat Tappei" ucap Yusifa yang emang terkenal nggak patuh ma orangtua, pantes ingusnya slalu terbang sana terbang sini ='=
Saat Yusifa baru membuka halaman pertama buku komik Hai Miiko! edisi 19, ibunya Yusifa langsung teriak pake TOA di deket kuping Yusifa, "YUSIFAAA ...! CEPETTT TIDUUURRR!"
"Gyaa ... ada Wewe Kucing!!" Yusifa langsung ngelempar komiknya ke lantai, masuk ke selimut dan dalam hitungan ke lima, dia udah diseret masuk ke alam kuda, eh, alam mimpi deng.
---Di mimpi Yusifa---
"Hei Yusifa! Heei!" ada suara yang memanggil-manggil Yusifa sedari tadi. "Apa? Siapa tuh yang manggil?" tanya Yusifa, sedikit merinding juga. "Liat ke bawah, ooy!" kata suara itu. Yusifa pun merunduk, dan dia melihat seekor kodok hijau yang mukanya melas banget. "Kok muka tu kodok kayak muka si Bagas ya?" tiba-tiba Thara, aku, Rezka dan Medina dateng, entah dari mana. "Iya ya ... kalo diperhatiin mirip juga sama si Bagas" gumamku. "Lha emang aku Bagas kok" kata si kodok, bercanda atau nggak, yang penting buat kita berlima ketawa sampe ingus Yusifa naik turun.
"Ngapain sih ketawa?!" marah kodok hijau itu. "Soalnya lucu. Bagas jadi kodok? Huahahaha ...!" tawa Yusifa kejam, diikuti oleh tawa kejamku, Thara, Medina dan Rezka. "Aku tuh jadi kodok gara-gara disihir penyihir jahat. Kemaren, pas aku lagi buang sampah, ada bapak-bapak yang kumisnya dijidat, ya aku ketawa ngakak-ngikik kayak kuda, terus bapak itu marah, eh dia nyihir aku jadi kodok. Kata bapak itu sih, ada suatu cara supaya aku bisa balik jadi manusia lagi, tapi, bapak itu nggak ngasih tau gimana caranya" cerita Bagas.
"Aku harus ngucurin ingus atau ketawa?" tanya Yusifa. "Hoho~ketawa aja. Ceritanya Bagas lucu kok. Lagian, ngapain pasang kumis di jidat, gyahaha ...!" tawaku dengan keras. "Eh, bantuin aku dong supaya balik jadi manusia lagi!" Bagas memohon-mohon dengan wajah yang sedih, lesu, lemas, melas ... gak gitu deh. "Nih anak udah ngerepotin kita berapa kali sih. Waktu itu dia minta kita balikkin dia ke Tanggerang, terus waktu itu lagi dia pura-pura tenggelem, sekarang dia minta kita bantuin dia biar balik jadi manusia. Aaah ... cicak banget deh!!" kata Medina, mengingat-ingat kejadian antara Bagas dan kami yang menyusahkan banget ='=
"Capek, Med! Bukan cicak," kata Rezka memberitahu. "Iya deh, kata nenekku juga sama aja" gumam Medina yang masih kesal. "Jadi, kita bantu aja deh si Bagas" Thara mengambil keputusan. "Oke-oke, siiippp ..." aku mengacungkan dua jempol. "Tapi, gimana cara balikkinnya ya?" tanyaku. Lima belas jam lamanya kami berfikir dan akhirnya tertidur.
---Esoknya, masih di mimpi Yusifa---
"Hoaaahhmmm ... capekkk!" Yusifa nguap lebar banget. "Kalian tidurnya pada lama amat, yuk dah kita cari cara supaya aku bisa balik jadi manusia" Bagas ngedumel sambil lompat-lompat. Gyahaha ... kodok sombong. Kami berlima pun bangun (sebelumnya makan dulu) dan memulai perjalanan kami untuk mencari cara agar si kodok sombong (Bagas) bisa balik jadi manusia lagi. Perjalanan ini kami namakan Membantu Kodok Ijo. Kami jalan kesana-kemari, nanya orang bule, nanya orang lokal, sampe nanya nenek-nenek budek.
"Nek ... Nenek tau nggak caranya biar kodok hijau sombong ini balik jadi manusia?" tanyaku.
"Apa? Nenek nggak punya suami, Nak" kata si nenek nggak jelas.
"Bukan Nek. Ah, atau Nenek pernah liat penyihir jahat yang kumisnya di jidat?" gantian Thara bertanya.
"Hoho~iya, dulu, pas Nenek masih muda, Nenek suka banget sama Syahrini lho" jawab si nenek.
"Nek, kita nggak ngomongin Syahrini" Bagas jadi agak kesel.
"Lho? Kok ada kecebong bisa ngomong?!" si nenek tampaknya kaget.
"Nek, dia bukan kecebong, tapi manusia yang disihir jadi kodok" terang Rezka.
"Ooh ... bukan kecebong, tapi ulet sawah. Jaman sekarang aneh-aneh ya, Nak?" ucap si Nenek.
"Nek, Nenek budek ya? Dari tadi tuh kita ngomongin penyihir jahat sama cara balikin kodok ini jadi manusia!" kesal Medina.
"Apa? Siapa tadi yang ngatain Nenek budek?!!" si nenek langsung ngejitak pala si Medina. Gyahaha ...!
---Perjalanan panjang sehari kemudian---
PLUNG! Sebuah kertas kecil jatuh tepat di atas kepala Yusifa. "Apaan nih?" Yusifa mengambilnya dan membacanya. "Eh Bagas, katanya, supaya kamu bisa balik jadi manusia, salah satu di antara aku, Bela, Rezka, Thara ma Medina harus ada yang mau sukarela membersihkan WC Umum" terang Yusifa. "Kalo gitu, KITA BERLIMA NGGAK MAUUUU!!" jerit kami berlima secara serentak. Iiiw, jijik banget mesti bersihin WC Umum. "Pleaseee dong, bantuin akuu ...! Masa' kalian tega ngebiarin aku jadi kodok seumur hidupku? Pleasee yaa ..." mohon Bagas sok imut.
Akhirnya, karena si Bagas itu mohon-mohon mulu, kita berlima mengusulkan agar Yusifa yang ngebersihin WC Umum, abis Yusifa kan yang paling cocok sama tugas begituan ='=
"Huwee ... jahat amat kalian! Jangan aku dong, pleasse! Aku jijiikk ..." Yusifa mulai menangis. Tapi, karena tak ada yang peduli, pada akhirnya, Yusifa membersihkan WC Umum dengan tampang cemberut kayak sapi betina lagi bulan madu, ga pantas diliat sama anak dibawah umur! Disensor sama yang nulis ...
Setelah WC Umum selesai dibersihkan, Kodok Bagas berputar-putar dengan sendirinya. Semua berharap-harap cemas ... sampe ingus Yusifa rasanya kayak lagi berdebar-debar gitu. Tapi bunyinya bukan DAG-DIG-DUG, melainkan HAACCUH- DAG-HAACCUH-DUG. Tring! Si Kodok Ijo yang Sombong berubah jadi Bagas. Bagas langsung mengucurkan air mata sambil ngeliat mukanya di cermin. "Ooh, terima kasih Tuhan! Betapa enaknya jadi manusia lagi" katanya.
CRING! Tiba-tiba muncul bapak-bapak dengan topi kerucut. "Bap ... bapak penyihir yang waktu itu, makasih ya Pak udah balikin aku jadi manusia lagi" Bagas sujud-sujud dengan gembira. Bapak penyihir itu tersenyum dengan tulus. "Ya ... sama-sama, tapi, kamu jangan ngetawain orang lagi, ya. Soalnya, hal itu pasti buat orang lain jadi tersinggung!" nasehat bapak penyihir itu. "Ya Pak!" jawab Bagas, lalu dia menatap wajah bapak penyihir. "Buuh ... GYAHAHAHA! KUMISNYA SEKARANG ADA IDUNG! GYAHAHA ...!" Bagas ketawa-ketawa lagi. "Gggrrr ... kusihir kau jadi kambing, Bagas!" si Bapak marah-marah dan akhirnya, Bagas disihir lagi, kali ini jadi kambing jenggotan.
"Lha? Belom satu jam jadi manusia? Huwaa ... balikin aku jadi manusia lagi!" nangis Bagas. Nassiibmu Bagas ='=
---Kembali ke alam nyata---
GABRUK! Yusifa terjatuh dari tempat tidur. "Hoho~aku udah kembali. Mandi ah, abis itu aku ceritain mimpiku sama temen-temen" gumam Yusifa.
~Untung Cuma Mimpi ya, Bagas~
"Yusifa, cepet tidur!!" kata ibu Yusifa yang lagi jahitin baju Yusifa. "Yaa ... ma" jawab Yusifa yang gosok giginya cepet-cepet plus buru-buru. "HAAA ... HAAA ... HACC ... gak jadi deng, hehe ..." kata Yusifa iseng. TUK ... KUTUK ... KUTUK ...! Yusifa jalan ke rak bukunya. "Baca Miiko dulu ah, mau liat Tappei" ucap Yusifa yang emang terkenal nggak patuh ma orangtua, pantes ingusnya slalu terbang sana terbang sini ='=
Saat Yusifa baru membuka halaman pertama buku komik Hai Miiko! edisi 19, ibunya Yusifa langsung teriak pake TOA di deket kuping Yusifa, "YUSIFAAA ...! CEPETTT TIDUUURRR!"
"Gyaa ... ada Wewe Kucing!!" Yusifa langsung ngelempar komiknya ke lantai, masuk ke selimut dan dalam hitungan ke lima, dia udah diseret masuk ke alam kuda, eh, alam mimpi deng.
---Di mimpi Yusifa---
"Hei Yusifa! Heei!" ada suara yang memanggil-manggil Yusifa sedari tadi. "Apa? Siapa tuh yang manggil?" tanya Yusifa, sedikit merinding juga. "Liat ke bawah, ooy!" kata suara itu. Yusifa pun merunduk, dan dia melihat seekor kodok hijau yang mukanya melas banget. "Kok muka tu kodok kayak muka si Bagas ya?" tiba-tiba Thara, aku, Rezka dan Medina dateng, entah dari mana. "Iya ya ... kalo diperhatiin mirip juga sama si Bagas" gumamku. "Lha emang aku Bagas kok" kata si kodok, bercanda atau nggak, yang penting buat kita berlima ketawa sampe ingus Yusifa naik turun.
"Ngapain sih ketawa?!" marah kodok hijau itu. "Soalnya lucu. Bagas jadi kodok? Huahahaha ...!" tawa Yusifa kejam, diikuti oleh tawa kejamku, Thara, Medina dan Rezka. "Aku tuh jadi kodok gara-gara disihir penyihir jahat. Kemaren, pas aku lagi buang sampah, ada bapak-bapak yang kumisnya dijidat, ya aku ketawa ngakak-ngikik kayak kuda, terus bapak itu marah, eh dia nyihir aku jadi kodok. Kata bapak itu sih, ada suatu cara supaya aku bisa balik jadi manusia lagi, tapi, bapak itu nggak ngasih tau gimana caranya" cerita Bagas.
"Aku harus ngucurin ingus atau ketawa?" tanya Yusifa. "Hoho~ketawa aja. Ceritanya Bagas lucu kok. Lagian, ngapain pasang kumis di jidat, gyahaha ...!" tawaku dengan keras. "Eh, bantuin aku dong supaya balik jadi manusia lagi!" Bagas memohon-mohon dengan wajah yang sedih, lesu, lemas, melas ... gak gitu deh. "Nih anak udah ngerepotin kita berapa kali sih. Waktu itu dia minta kita balikkin dia ke Tanggerang, terus waktu itu lagi dia pura-pura tenggelem, sekarang dia minta kita bantuin dia biar balik jadi manusia. Aaah ... cicak banget deh!!" kata Medina, mengingat-ingat kejadian antara Bagas dan kami yang menyusahkan banget ='=
"Capek, Med! Bukan cicak," kata Rezka memberitahu. "Iya deh, kata nenekku juga sama aja" gumam Medina yang masih kesal. "Jadi, kita bantu aja deh si Bagas" Thara mengambil keputusan. "Oke-oke, siiippp ..." aku mengacungkan dua jempol. "Tapi, gimana cara balikkinnya ya?" tanyaku. Lima belas jam lamanya kami berfikir dan akhirnya tertidur.
---Esoknya, masih di mimpi Yusifa---
"Hoaaahhmmm ... capekkk!" Yusifa nguap lebar banget. "Kalian tidurnya pada lama amat, yuk dah kita cari cara supaya aku bisa balik jadi manusia" Bagas ngedumel sambil lompat-lompat. Gyahaha ... kodok sombong. Kami berlima pun bangun (sebelumnya makan dulu) dan memulai perjalanan kami untuk mencari cara agar si kodok sombong (Bagas) bisa balik jadi manusia lagi. Perjalanan ini kami namakan Membantu Kodok Ijo. Kami jalan kesana-kemari, nanya orang bule, nanya orang lokal, sampe nanya nenek-nenek budek.
"Nek ... Nenek tau nggak caranya biar kodok hijau sombong ini balik jadi manusia?" tanyaku.
"Apa? Nenek nggak punya suami, Nak" kata si nenek nggak jelas.
"Bukan Nek. Ah, atau Nenek pernah liat penyihir jahat yang kumisnya di jidat?" gantian Thara bertanya.
"Hoho~iya, dulu, pas Nenek masih muda, Nenek suka banget sama Syahrini lho" jawab si nenek.
"Nek, kita nggak ngomongin Syahrini" Bagas jadi agak kesel.
"Lho? Kok ada kecebong bisa ngomong?!" si nenek tampaknya kaget.
"Nek, dia bukan kecebong, tapi manusia yang disihir jadi kodok" terang Rezka.
"Ooh ... bukan kecebong, tapi ulet sawah. Jaman sekarang aneh-aneh ya, Nak?" ucap si Nenek.
"Nek, Nenek budek ya? Dari tadi tuh kita ngomongin penyihir jahat sama cara balikin kodok ini jadi manusia!" kesal Medina.
"Apa? Siapa tadi yang ngatain Nenek budek?!!" si nenek langsung ngejitak pala si Medina. Gyahaha ...!
---Perjalanan panjang sehari kemudian---
PLUNG! Sebuah kertas kecil jatuh tepat di atas kepala Yusifa. "Apaan nih?" Yusifa mengambilnya dan membacanya. "Eh Bagas, katanya, supaya kamu bisa balik jadi manusia, salah satu di antara aku, Bela, Rezka, Thara ma Medina harus ada yang mau sukarela membersihkan WC Umum" terang Yusifa. "Kalo gitu, KITA BERLIMA NGGAK MAUUUU!!" jerit kami berlima secara serentak. Iiiw, jijik banget mesti bersihin WC Umum. "Pleaseee dong, bantuin akuu ...! Masa' kalian tega ngebiarin aku jadi kodok seumur hidupku? Pleasee yaa ..." mohon Bagas sok imut.
Akhirnya, karena si Bagas itu mohon-mohon mulu, kita berlima mengusulkan agar Yusifa yang ngebersihin WC Umum, abis Yusifa kan yang paling cocok sama tugas begituan ='=
"Huwee ... jahat amat kalian! Jangan aku dong, pleasse! Aku jijiikk ..." Yusifa mulai menangis. Tapi, karena tak ada yang peduli, pada akhirnya, Yusifa membersihkan WC Umum dengan tampang cemberut kayak sapi betina lagi bulan madu, ga pantas diliat sama anak dibawah umur! Disensor sama yang nulis ...
Setelah WC Umum selesai dibersihkan, Kodok Bagas berputar-putar dengan sendirinya. Semua berharap-harap cemas ... sampe ingus Yusifa rasanya kayak lagi berdebar-debar gitu. Tapi bunyinya bukan DAG-DIG-DUG, melainkan HAACCUH- DAG-HAACCUH-DUG. Tring! Si Kodok Ijo yang Sombong berubah jadi Bagas. Bagas langsung mengucurkan air mata sambil ngeliat mukanya di cermin. "Ooh, terima kasih Tuhan! Betapa enaknya jadi manusia lagi" katanya.
CRING! Tiba-tiba muncul bapak-bapak dengan topi kerucut. "Bap ... bapak penyihir yang waktu itu, makasih ya Pak udah balikin aku jadi manusia lagi" Bagas sujud-sujud dengan gembira. Bapak penyihir itu tersenyum dengan tulus. "Ya ... sama-sama, tapi, kamu jangan ngetawain orang lagi, ya. Soalnya, hal itu pasti buat orang lain jadi tersinggung!" nasehat bapak penyihir itu. "Ya Pak!" jawab Bagas, lalu dia menatap wajah bapak penyihir. "Buuh ... GYAHAHAHA! KUMISNYA SEKARANG ADA IDUNG! GYAHAHA ...!" Bagas ketawa-ketawa lagi. "Gggrrr ... kusihir kau jadi kambing, Bagas!" si Bapak marah-marah dan akhirnya, Bagas disihir lagi, kali ini jadi kambing jenggotan.
"Lha? Belom satu jam jadi manusia? Huwaa ... balikin aku jadi manusia lagi!" nangis Bagas. Nassiibmu Bagas ='=
---Kembali ke alam nyata---
GABRUK! Yusifa terjatuh dari tempat tidur. "Hoho~aku udah kembali. Mandi ah, abis itu aku ceritain mimpiku sama temen-temen" gumam Yusifa.
~Untung Cuma Mimpi ya, Bagas~
Special Story : ~Cooking Together Yusifa~
---Suatu siang yang cerah---
"Hari ini kita mau kemana nih?" tanyaku bosan. "Kita ke rumah Yusifa, katanya sih dia mau masak" terang Rezka, tiba-tiba muka Medina dan Thara langsung memucat. "Ah, masakan Yusifa menyeramkan!" gumam Thara, setengah ketakutan. "Emang separah itu?" tanyaku berbarengan dengan Rezka. "Iya, parah banget malahan. Waktu dia mau masak mie goreng, malah jadinya bakwan, terus bakwannya dicampur sama buah cherry lagi, nggak enak banget deh pokoknya!!" cerita Thara bersemangat. DEG! Hehehe ='= perasaanku udah nggak enak, pasti ada apa-apanya deh.
"Eh tu ada si Thoro!" tiba-tiba ada orang nggak jelas muncul dari balik tembok. Kukira Wewe Gombel, untungnya si Bagas :p "Mau ke rumah Yusifa juga ya? Hari ini kita jadi juri lho" katanya dengan tidak jelasnya. "Juri apaan?" Thara kebingungan. "Si Yusifa kan anaknya nggak bisa masak, dia hari ini mau masak, nah, kita disuruh nyicipin masakan buatan dia. Moga-moga aja rasanya enak ya, abis aku juga lom makan siang, liat nih, udah jam dua belas" kata Bagas sambil nunjukkin jam tangannya.
"Jangan banyak berharap ma anak kayak Yuciep!" ujar Medina. PLOK! Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang. Aku langsung nengok. Rupanya si Yusifa. "Hei, ayo ke rumahku! Aku abis dari pasar nih, belanja bahan- bahan buat masak nanti" Yusifa senyum-senyum sok akrab kayak biasanya. Huahaha ...! Yuciep pake daster ma rambut yang agak panjangnya dikonde! Kayak emak-emak banget!
---Di dapur Yusifa---
"Mana tu buku resep?" Yusifa sibuk ngacak-ngacak rak buku yang ada di dapur, lempar sana-lempar sini sampe dapur jadi berantakan banget. "Yusifaaa ...!" tiba-tiba ibunya Yusifa datang. "Ngapain kamu di dapur? Mau ngeledakin kompor lagi kayak sebulan yang lalu?! Udah, sana main aja!" kata ibunya Yusifa. Parah amat nih anak, udah pernah buat kompor meledak ='=
"Nggak kok ma, aku nggak mau ngeledakin kompor kok. Suerr terkewer-kewerr deeh ... aku cuma mau masak doang, tapi buku resepnya nggak ada ma. Terus, aku mau masaknya yang gampang-gampang aja" kata Yusifa yang emang banyak maunya. "Udah, masak air aja, lagian, pas kamu masak seminggu yang lalu, ingus kamu meler-meler gitu, jadi masakannya nggak higienis deh" kata ibu Yusifa dengan raut wajah yang jengkel. Ni anak emang selalu berhubungan dengan ingus yaa ='=
"Iih, kali ini nggak ma. Tapi aku nggak mau masak air. Emm ... eh, ini ada buku resep!" Yusifa langsung membuka-buka halaman buku resep yang dibawa oleh tikus item yang kebetulan lewat (kebetulan apa disengaja ya?) ='=
"Nnng ... nasi goreng, ditolak. Tempe goreng, lebih ditolak lagi. Steak daging, susah amat. Pancake, bosen. Kentang goreng, kan bisa dibeli di KFC. Sop, udah sering banget. Bolu ..." Yusifa dengan sok hebatnya milih-milih menu masakan yang akan dia masak. "Aaah, ni anak banyak banget maunya!" gara-gara SYUPPERR kesel plus jengkel sama Yusifa, ibu Yusifa ninggalin anaknya sendiri di dapur terus ibunya Yusifa cepet-cepet ngumpet di bawah meja sembari berharap- harap cemas kalo Yusifa beneran nggak bakal ngeledakin kompor lagi.
"Omelet Jamur jadi pilihanku, yeeaay!" jerit Yusifa semangat terus dia nyiapin bahan-bahannya. "100 gram jamur merang, diiris tipis, aah ... diiris asal juga nggak papa kan? 100 daging sapi, dicincang halus, dicincang kasar aja deh. 1/2 sendok makan kecap asin, pake sendok teh aja. Lho? Kecap asinnya abis, pake kecap manis juga nggak bakal berubah rasanya. 1/4 sendok teh merica bubuk. 1 batang daun bawang, diiris tipis. 1/2 batang aja deh. 2 butir telur, dikocok lepas. Telurnya cuma tinggal 1, udah deh, nggak papa. 2 sendok makan minyak goreng, pake sendok teh lagi deh" kata Yusifa dengan seenaknya.
"Ok, pertama-tama, panaskan minyak terus tumis daun bawang sampe layu" baca Yusifa. Dua menit ... lima menit ... enam menit ... "Ah, lama! Nggak layu-layu lagi! Udah deh, nggak usah sampe layu. Masukkin daging sama jamur. Aduk hingga berubah warna. Tambahkan kecap asin sama merica. Nggak ada kecap asin, pake kecap manis. Masak daging sampe mateng" baca Yusifa. Tak lama kemudian ... "Udah mateng kali. Terus, tuang telurnya. Biarkan hingga kering lalu balik dan masak sampe mateng."
Dengan semaunya Yusifa langsung membalik si telur yang jelas-jelas masih basah (serah dia aja deh ='=). "Yaak, selesei juga deh!" Yusifa meregangkan otot-ototnya yang pegel, padahal dia masak nggak nyampe sejam, pasti hasilnya mencurigakan deh. Yusifa cepet-cepet matiin kompor. BUUMM! Kompor meledak. Bagaimana dengan nasib Omelet Jamur buatan Yusifa?
---Di ruang tamu Yusifa---
Aku menguap bosan. "Udah jam berapa ya? Kayaknya lama banget si Yuciep. Aku mau pulang aja deh" aku beranjak berdiri dari bangku. "Aku juga deh, mau main sama kambing bapakku" Rezka ikutan berdiri. "Eh mai prens, wait ... wait ...!" tiba-tiba Yusifa keluar dari dapur dengan muka yang menghitam. Tambah jelek deh tu muka ='=
"Omelet Jamurnya udah mateng nih, hehe ... cobain ya" Yusifa ngelap mukanya pake tissue basah, terus dia ngulurin Omelet Jamur buatannya yang bentuknya kayak prisma segi sepuluh (alias nggak jelas, sama kayak muka yang buatnya). Thara si Muka Kantung Plastik menelan ludah, gugup. "Okee ...! Aku makan yaa" Bagas langsung ngambil satu Omelet Jamur Made in Yuciep Tamarclean kemudian memakannya. Baru satu mili gigitan, Bagas langsung pingsan. "Eeehkkhh ... nggak enaaakk!" katanya Bagas.
Medina dan Rezka juga ikut-ikutan tumbang karena sempat nyoba tu Omelet. Untung aja aku ma Thara nggak. "Ayo deh, kita buru-buru pergi!" Thara ketakutan, dia menarik tanganku dan kami langsung kabuuuurrr ...!
"Gila! Pada tumbang semua, ckckck ..." gumam Mas Narator sambil minum kopinya. "Eh, Yus, mau nyicip deh dikiiiiittt aja Omeletmu, moga-moga aku nggak tumbang juga. Ya Allah, lindungilah hamba-Mu yang tidak berdosa ini, amiiinn ..." do'a Mas Narator dengan superrrr khusyuk. "Nih Mas," Yusifa ngasih satu Omeletnya. Ketika Mas Narator mencium bau Omelet Jamur itu, Mas Narator langsung ngerasa eneg dan cepet-cepet ngebut ke kamar mandi. Singkatnya, Mas Narator muntah-muntah selama sepuluh hari lamanya gara-gara bau Omelet Jamur Yuciep dan abis itu Mas Narator dirawat di rumah sakit. Cepet sembuh ya Mas. Sementara nasib Bagas + Medina + Rezka, mereka pingsan tujuh hari tujuh malem di rumah Yuciep.
Orang yang bersangkutan (Yuciep) hanya cengengesan, "Hehehe ..."
~Jangan Masak Lagi Ya, Yus!~
(Semoga dengan membaca cerita ini, kita jadi waspada sama masakannya si Yuciep dan tidak akan ada lagi korban yang berjatuhan, amiinnn ...)
"Hari ini kita mau kemana nih?" tanyaku bosan. "Kita ke rumah Yusifa, katanya sih dia mau masak" terang Rezka, tiba-tiba muka Medina dan Thara langsung memucat. "Ah, masakan Yusifa menyeramkan!" gumam Thara, setengah ketakutan. "Emang separah itu?" tanyaku berbarengan dengan Rezka. "Iya, parah banget malahan. Waktu dia mau masak mie goreng, malah jadinya bakwan, terus bakwannya dicampur sama buah cherry lagi, nggak enak banget deh pokoknya!!" cerita Thara bersemangat. DEG! Hehehe ='= perasaanku udah nggak enak, pasti ada apa-apanya deh.
"Eh tu ada si Thoro!" tiba-tiba ada orang nggak jelas muncul dari balik tembok. Kukira Wewe Gombel, untungnya si Bagas :p "Mau ke rumah Yusifa juga ya? Hari ini kita jadi juri lho" katanya dengan tidak jelasnya. "Juri apaan?" Thara kebingungan. "Si Yusifa kan anaknya nggak bisa masak, dia hari ini mau masak, nah, kita disuruh nyicipin masakan buatan dia. Moga-moga aja rasanya enak ya, abis aku juga lom makan siang, liat nih, udah jam dua belas" kata Bagas sambil nunjukkin jam tangannya.
"Jangan banyak berharap ma anak kayak Yuciep!" ujar Medina. PLOK! Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang. Aku langsung nengok. Rupanya si Yusifa. "Hei, ayo ke rumahku! Aku abis dari pasar nih, belanja bahan- bahan buat masak nanti" Yusifa senyum-senyum sok akrab kayak biasanya. Huahaha ...! Yuciep pake daster ma rambut yang agak panjangnya dikonde! Kayak emak-emak banget!
---Di dapur Yusifa---
"Mana tu buku resep?" Yusifa sibuk ngacak-ngacak rak buku yang ada di dapur, lempar sana-lempar sini sampe dapur jadi berantakan banget. "Yusifaaa ...!" tiba-tiba ibunya Yusifa datang. "Ngapain kamu di dapur? Mau ngeledakin kompor lagi kayak sebulan yang lalu?! Udah, sana main aja!" kata ibunya Yusifa. Parah amat nih anak, udah pernah buat kompor meledak ='=
"Nggak kok ma, aku nggak mau ngeledakin kompor kok. Suerr terkewer-kewerr deeh ... aku cuma mau masak doang, tapi buku resepnya nggak ada ma. Terus, aku mau masaknya yang gampang-gampang aja" kata Yusifa yang emang banyak maunya. "Udah, masak air aja, lagian, pas kamu masak seminggu yang lalu, ingus kamu meler-meler gitu, jadi masakannya nggak higienis deh" kata ibu Yusifa dengan raut wajah yang jengkel. Ni anak emang selalu berhubungan dengan ingus yaa ='=
"Iih, kali ini nggak ma. Tapi aku nggak mau masak air. Emm ... eh, ini ada buku resep!" Yusifa langsung membuka-buka halaman buku resep yang dibawa oleh tikus item yang kebetulan lewat (kebetulan apa disengaja ya?) ='=
"Nnng ... nasi goreng, ditolak. Tempe goreng, lebih ditolak lagi. Steak daging, susah amat. Pancake, bosen. Kentang goreng, kan bisa dibeli di KFC. Sop, udah sering banget. Bolu ..." Yusifa dengan sok hebatnya milih-milih menu masakan yang akan dia masak. "Aaah, ni anak banyak banget maunya!" gara-gara SYUPPERR kesel plus jengkel sama Yusifa, ibu Yusifa ninggalin anaknya sendiri di dapur terus ibunya Yusifa cepet-cepet ngumpet di bawah meja sembari berharap- harap cemas kalo Yusifa beneran nggak bakal ngeledakin kompor lagi.
"Omelet Jamur jadi pilihanku, yeeaay!" jerit Yusifa semangat terus dia nyiapin bahan-bahannya. "100 gram jamur merang, diiris tipis, aah ... diiris asal juga nggak papa kan? 100 daging sapi, dicincang halus, dicincang kasar aja deh. 1/2 sendok makan kecap asin, pake sendok teh aja. Lho? Kecap asinnya abis, pake kecap manis juga nggak bakal berubah rasanya. 1/4 sendok teh merica bubuk. 1 batang daun bawang, diiris tipis. 1/2 batang aja deh. 2 butir telur, dikocok lepas. Telurnya cuma tinggal 1, udah deh, nggak papa. 2 sendok makan minyak goreng, pake sendok teh lagi deh" kata Yusifa dengan seenaknya.
"Ok, pertama-tama, panaskan minyak terus tumis daun bawang sampe layu" baca Yusifa. Dua menit ... lima menit ... enam menit ... "Ah, lama! Nggak layu-layu lagi! Udah deh, nggak usah sampe layu. Masukkin daging sama jamur. Aduk hingga berubah warna. Tambahkan kecap asin sama merica. Nggak ada kecap asin, pake kecap manis. Masak daging sampe mateng" baca Yusifa. Tak lama kemudian ... "Udah mateng kali. Terus, tuang telurnya. Biarkan hingga kering lalu balik dan masak sampe mateng."
Dengan semaunya Yusifa langsung membalik si telur yang jelas-jelas masih basah (serah dia aja deh ='=). "Yaak, selesei juga deh!" Yusifa meregangkan otot-ototnya yang pegel, padahal dia masak nggak nyampe sejam, pasti hasilnya mencurigakan deh. Yusifa cepet-cepet matiin kompor. BUUMM! Kompor meledak. Bagaimana dengan nasib Omelet Jamur buatan Yusifa?
---Di ruang tamu Yusifa---
Aku menguap bosan. "Udah jam berapa ya? Kayaknya lama banget si Yuciep. Aku mau pulang aja deh" aku beranjak berdiri dari bangku. "Aku juga deh, mau main sama kambing bapakku" Rezka ikutan berdiri. "Eh mai prens, wait ... wait ...!" tiba-tiba Yusifa keluar dari dapur dengan muka yang menghitam. Tambah jelek deh tu muka ='=
"Omelet Jamurnya udah mateng nih, hehe ... cobain ya" Yusifa ngelap mukanya pake tissue basah, terus dia ngulurin Omelet Jamur buatannya yang bentuknya kayak prisma segi sepuluh (alias nggak jelas, sama kayak muka yang buatnya). Thara si Muka Kantung Plastik menelan ludah, gugup. "Okee ...! Aku makan yaa" Bagas langsung ngambil satu Omelet Jamur Made in Yuciep Tamarclean kemudian memakannya. Baru satu mili gigitan, Bagas langsung pingsan. "Eeehkkhh ... nggak enaaakk!" katanya Bagas.
Medina dan Rezka juga ikut-ikutan tumbang karena sempat nyoba tu Omelet. Untung aja aku ma Thara nggak. "Ayo deh, kita buru-buru pergi!" Thara ketakutan, dia menarik tanganku dan kami langsung kabuuuurrr ...!
"Gila! Pada tumbang semua, ckckck ..." gumam Mas Narator sambil minum kopinya. "Eh, Yus, mau nyicip deh dikiiiiittt aja Omeletmu, moga-moga aku nggak tumbang juga. Ya Allah, lindungilah hamba-Mu yang tidak berdosa ini, amiiinn ..." do'a Mas Narator dengan superrrr khusyuk. "Nih Mas," Yusifa ngasih satu Omeletnya. Ketika Mas Narator mencium bau Omelet Jamur itu, Mas Narator langsung ngerasa eneg dan cepet-cepet ngebut ke kamar mandi. Singkatnya, Mas Narator muntah-muntah selama sepuluh hari lamanya gara-gara bau Omelet Jamur Yuciep dan abis itu Mas Narator dirawat di rumah sakit. Cepet sembuh ya Mas. Sementara nasib Bagas + Medina + Rezka, mereka pingsan tujuh hari tujuh malem di rumah Yuciep.
Orang yang bersangkutan (Yuciep) hanya cengengesan, "Hehehe ..."
~Jangan Masak Lagi Ya, Yus!~
(Semoga dengan membaca cerita ini, kita jadi waspada sama masakannya si Yuciep dan tidak akan ada lagi korban yang berjatuhan, amiinnn ...)
~Lie~
---Ayo kita segera memulai---
"Capek banget nih ..." keluhku. "Capek apaan? Kan baru bimbel Primagama sehari, Bel" gumam Rezka yang memang terkenal mengikuti beragam les. Thara mengangguk. "Kataku sih nggak capek" ucap Thara. Kami berlima memang mengikuti les di Primagama, abis sebentar lagi UN, makanya harus belajar keras. Padahal, di sekolah juga udah belajar keras. "Eh, liat deh, ada orang berenang di kali" kata Medina sembari menunjuk-nunjuk. "Ngapain berenang di kali yang dalemnya hampir dua meter? Nggak pake otak kali tu orang!" dengusku. "Ah, paling nggak berenang, mungkin tenggelem, udah, kita pulang deh, yuk!" ajak Yusifa dengan riang.
"What? Tenggelem?" Yusifa membalikkan lagi badannya. "Hehe ..." dengan wajah super sok imut-nya, Yusifa nyengir lebar. Tau deh ngapain cengar-cengir. "Ok, kita tolongin, tapi sebenernya aku nggak tau aku bisa berenang di kedalaman hampir dua meter apa nggak" kata Thara. "Kita tolong sama-sama aja" usulku, dan kami pun segera mencari-cari barang yang kami butuhkan. Tapi nggak ada ban ataupun tali ='=
"Mungkin emang itu orang udah ditakdirin supaya nggak kita tolong. Pulang yuk!" kata Yusifa pasrah. "Dah. Yuk pulang!" koor kami berempat serempak, lagian kita berlima kan anak jahat, ngapain nolongin orang? "Hoooii! Tunggu! Tolongin dong, Mbak apa Mas?" teriak orang yang tenggelem itu. Dikira kita berlima banci apa? ='=
"Pake ditanya lagi. Kita berlima ni cewek tauu! Udah ah, ngapain kita nolongin orang yang ngira kita banci?!" sungut Medina dongkol. "Aah ... nyebelin!" cowok itu langsung berenang menuju tepi kali. "Lho? Sebenernya bisa berenang ya? Sengaja tenggelem?" selidik Yusifa. "Pinter!" cowok itu langsung memukul kepala Yusifa. Ni cowok sok akrab amat ya? ='=
"Nnngg ... ah, kau Bagas!" kata Rezka, baru sadar. Pantas gayanya sok akrab begitu. "Aku tadi cuma pura-pura tenggelem aja. Nah, aku mau kerja di Toko Hewan Bahagia dulu yaa, ikut yuk. Ah, lupa, kalian kan udah dipecat ya?" sindir Bagas. "Hohoho~iya, kita udah dipecat, soalnya, ada orang yang bilang ke Pak Bahagia kalo kita nggak sengaja mukul orang itu plus nganggep orang itu maling atau penculik" balasku. "Bye!" tapi tampaknya Bagas tidak mendengar perkataanku barusan, jadi dia langsung berlalu. Ah, nyebelin!
---Esoknya---
"Kita pergi ke tokonya Pak Bahagia yuk! Katanya Bu Sengsara (istri Pak Bahagia), ada anak kucing Russian Blue yang baru lahir" gumamku tidak sabar. "Ya udah, ayo!" ajak Thara yang sepertinya tidak sabar ingin melihat anak kucing itu juga, sama sepertiku. Rezka mengenakan topi polkadotnya. Yusifa menyisir rambutnya. Medina membedaki wajahnya, sementara aku dan Thara memakan snack Medina secara diam-diam.
"Eh, Nabil ma Thara, kalian makan apaan?" kata Medina curiga. "Makan ... nngg, makan tikus!" jawabku dan Thara asal. "Ooh ..." angguk Medina. Gampang amat ni anak ditipu, pikirku bingung. Tak lama kemudian kami berlima segera berlari menuju Toko Hewan Bahagia. KLINING! Mereka masuk toko itu sembari berteriak, "HOOOII! SELAMAT PAGIII!"
Pak Bahagia menunjukkan raut wajah marah. "Kalian kupecat, sana keluar!!" jerit beliau. Dengan bingung, kami berlima keluar dari toko hewan itu. Perasaan kami udah nggak kerja di toko itu deh ='=, ah ... Pak Bahagia pikun kali.
TLAK! TLUK! Tiba-tiba datang si Bagas. "Gyahaha ... apaan tuh? Bagas pake sepatu hak tinggi warna merah! Udah pernah pake gaun, pake sepatu hak lagi!!" tawa kami. "Ah, berisik. Sepatuku pada dicuci semua, jadi pake sepatu ibu dah" katanya dengan wajah yang malu. "Hiks ... hiks ..." tiba-tiba si Yusifa mengucurkan air mata. Apaan sih ni anak? "Aku meper ke kamu ya, Thar" Yusifa langsung menyeka hidungnya di baju Thara. "Gyaaa!!!!! OH NOOO!!!" Thara heboh menjerit-jerit. Tak lama kemudian, dia pingsan deh. Sepertinya aku butuh bantuan Haccuh untuk bersin di depan wajah Thara, batinku dan Yusifa bersamaan T_T
Karena Thara nggak bangun-bangun, aku dan Yusifa ngacir pulang ke rumah. Sementara Medina dan Rezka mengantar Thara pulang ke rumahnya. Ngapain sih pake gendong orang kayak Thara? Tinggalin aja kan gampang. Lagian juga tu anak lebay amat pake pingsan, ah ... tapi, kayaknya kalo aku jadi Thara aku juga bakal pingsan deh ='=
---Esok harinya---
"Gyaa! Ingus Yusifa, ingus Yusifa, iddih ... jijik!" Thara melempar-lemparkan bantalnya ke wajahku yang tepat berada di depan wajahnya. Padahal aku udah bela-belain nungguin dia sadar dari pingsan, tapi malah dilempar pake bantal sama dia. Aah ... benar-benar kejaammm!
"Lho? Bela ya? Kukira Yusifa. Hha ... maaf deh" kata Thara sambil ketawa-ketawa. Kurang ajar amat! Dasar muka plastik! "Yusifanya lagi di dapur, buatin bubur buat sarapan kamu" jawabku masih kesal. CKREK! Yusifa masuk ke dalam kamar Thara dengan nampan berisi bubur dan teh manis. "Nih Thar, mangap ya yang kemaren" katanya sok baik lagi. Thara mengangguk, dia tampaknya merasa kalo bubur Yusifa itu enak. Thara langsung mencoba bubur itu, padahal masih panas. "Apaan nih? Kok rasa buburnya aneh banget?" tanya Thara. "Iya, soalnya aku kan nggak bisa masak, mana gak ada buku resep, jadi aku masukkin semua bahan-bahan yang ada di kulkas, kayak sosis, telor, wortel, nugget, semuanya aku masukkin ... sampe karet gelangnya juga!" terang Yusifa jujur.
BLETAK! Thara melempar jam wekernya dan berhasil kena kepala Yusifa. "MAKANYA NGGAK USAH MASAK!!!!!!!!!!" teriak Thara kesel. Udah aku dimeperin ingus dia, terus dia buatin aku bubur yang super nggak enak lagi! Ah, dasar Yusifa, rutuk Thara dalam hati. "Tapi kan, aku udah berusaha masak" tiba-tiba mukanya jadi melas. "Eh ada si Ratu Jahat sama Kakak Tiri lagi berantem" tiba-tiba Bagas nyelonong masuk ke kamar Thara. Ngapain sih masuk-masuk? Nggak ada yang ngundang juga. "Nih, serangan tissue bekas ingus Yusifa!" Thara melempar lima tissue ke arahku, Rezka, Medina dan Bagas.
Sontak kami langsung sibuk menghindar. Iiiiw, jijiknyaa! Medina bersembunyi di balik lemari pakaian Thara. "Gak nyangka, Thara ternyata fans ingusnya Yusifa" gumam Medina serius. ='= Hah? PLUK! Sebuah tissue mendarat di atas kepala Medina. "UGYAAA!! INGUS YUSIFA! OH NOO!" Medina langsung ngebut ke kamar mandi, cepet-cepet keramas pake shampoo Thara, tak peduli bajunya basah. Setengah jam kemudian, Medina keluar dari kamar mandi Thara dengan baju plus rambut yang basah, muka yang basah, juga gigi yang tidak lagi kering.
"Aku pulang deh, mau keramas tujuh hari tujuh malem sambil baca surat Yaasin" gumam Medina lemas. "Aku juga deh ... aku mau ke dukun, mau minta jimat supaya terlindungi dari serangan ingusmu, Yus" kataku, lalu bergegas keluar dari rumah Thara. Ooh Pak Dukun, I'm coming ...!
---Esok, esok dan esoknya lagi---
"Aaah, males banget, hari ini bimbelnya nggak seru!!" kataku kesal. "Biasanya juga nggak seru" gumam Yusifa. "Ah, yaa gitu deh ..." lanjut Thara. "Toloong! Toloong!" terdengar suara jeritan. "Eeh, si Bagas lagi, seperti biasa, pura-pura tenggelem, udah ah, biarkan saja" kataku nyantai. "Heeh! Kali ini serius, Bela!" jerit Bagas lagi. "Apa peduliku? Kamu kan bisa berenang" kataku, tetap santai. "Eh Bagas, ikutan tenggelem deh!" kata Thara.
Otaknya kesumbat ingus Yusifa ya?, batinku. Ada-ada aja ni orang. Kami berlima pun segera berlari ke tepi kali. Tetap aja nggak ada ban atau tali buat nolongin tu anak. Rupanya si Bagas masih pura-pura tenggelem, dia berenang cepettt banget ke tepi, tanpa ada yang liat dia berenang, tau-tau tu anak ngilang aja, kayak tuyul gitu. Tiba-tiba Bagas narik kakinya Yusifa. Tenggelem deh tu anak. Agaknya Yusifa tau kalo si Bagas cuma pura-pura tenggelem, jadi Yusifa nenggelemin si Bagas. "Udah, tenggelem beneran aja skalian!!" kata Yusifa dongkol.
"Karena aku baik hati ..." Thara langsung mengangkat Medina dan melemparkannya ke kali. "Med, selametin Yuciep sama Bagas yaa" kataku sembari melambaikan tangan. "ENAK AJA!!" sungut Medina yang susah mengambil napas. "Rez ... Rezka Bella, tolongin dongg!!" kata Medina dengan terengah-engah. "Aku harus potong kambing bapakku, udah dulu ya, daah ..." Rezka cepet-cepet melarikan diri.
"Tinggal kita berdua, Thar" gumamku pelan. "Bismillah, ya Allah, tolong selamatkanlah aku dari mara bahaya!" do'a Thara dengan khusyuk. "HEH, YANG KENA BENCANA KAN SI BAGAS, YUCIEP SAMA MEDINAAA!!!" jeritku keras di telinga Thara yang sibuk berdo'a tidak jelas. "Ya udah, kita beli es krim yuk, Bel!" ajak Thara. "Ok deh. Dadah Bagas, Medin dan Yuciep ... nanti kalo udah bisa ke tepi kali, kirim sms yaa" kataku. KESIMPULANNYA: untung aja aku ma Thara itu anak yang baik hati yaa?
~Oke, selesai!~
(Hohoho~gimana ceritanya? Aneh nggak? Super aneh khaaann?)
"Capek banget nih ..." keluhku. "Capek apaan? Kan baru bimbel Primagama sehari, Bel" gumam Rezka yang memang terkenal mengikuti beragam les. Thara mengangguk. "Kataku sih nggak capek" ucap Thara. Kami berlima memang mengikuti les di Primagama, abis sebentar lagi UN, makanya harus belajar keras. Padahal, di sekolah juga udah belajar keras. "Eh, liat deh, ada orang berenang di kali" kata Medina sembari menunjuk-nunjuk. "Ngapain berenang di kali yang dalemnya hampir dua meter? Nggak pake otak kali tu orang!" dengusku. "Ah, paling nggak berenang, mungkin tenggelem, udah, kita pulang deh, yuk!" ajak Yusifa dengan riang.
"What? Tenggelem?" Yusifa membalikkan lagi badannya. "Hehe ..." dengan wajah super sok imut-nya, Yusifa nyengir lebar. Tau deh ngapain cengar-cengir. "Ok, kita tolongin, tapi sebenernya aku nggak tau aku bisa berenang di kedalaman hampir dua meter apa nggak" kata Thara. "Kita tolong sama-sama aja" usulku, dan kami pun segera mencari-cari barang yang kami butuhkan. Tapi nggak ada ban ataupun tali ='=
"Mungkin emang itu orang udah ditakdirin supaya nggak kita tolong. Pulang yuk!" kata Yusifa pasrah. "Dah. Yuk pulang!" koor kami berempat serempak, lagian kita berlima kan anak jahat, ngapain nolongin orang? "Hoooii! Tunggu! Tolongin dong, Mbak apa Mas?" teriak orang yang tenggelem itu. Dikira kita berlima banci apa? ='=
"Pake ditanya lagi. Kita berlima ni cewek tauu! Udah ah, ngapain kita nolongin orang yang ngira kita banci?!" sungut Medina dongkol. "Aah ... nyebelin!" cowok itu langsung berenang menuju tepi kali. "Lho? Sebenernya bisa berenang ya? Sengaja tenggelem?" selidik Yusifa. "Pinter!" cowok itu langsung memukul kepala Yusifa. Ni cowok sok akrab amat ya? ='=
"Nnngg ... ah, kau Bagas!" kata Rezka, baru sadar. Pantas gayanya sok akrab begitu. "Aku tadi cuma pura-pura tenggelem aja. Nah, aku mau kerja di Toko Hewan Bahagia dulu yaa, ikut yuk. Ah, lupa, kalian kan udah dipecat ya?" sindir Bagas. "Hohoho~iya, kita udah dipecat, soalnya, ada orang yang bilang ke Pak Bahagia kalo kita nggak sengaja mukul orang itu plus nganggep orang itu maling atau penculik" balasku. "Bye!" tapi tampaknya Bagas tidak mendengar perkataanku barusan, jadi dia langsung berlalu. Ah, nyebelin!
---Esoknya---
"Kita pergi ke tokonya Pak Bahagia yuk! Katanya Bu Sengsara (istri Pak Bahagia), ada anak kucing Russian Blue yang baru lahir" gumamku tidak sabar. "Ya udah, ayo!" ajak Thara yang sepertinya tidak sabar ingin melihat anak kucing itu juga, sama sepertiku. Rezka mengenakan topi polkadotnya. Yusifa menyisir rambutnya. Medina membedaki wajahnya, sementara aku dan Thara memakan snack Medina secara diam-diam.
"Eh, Nabil ma Thara, kalian makan apaan?" kata Medina curiga. "Makan ... nngg, makan tikus!" jawabku dan Thara asal. "Ooh ..." angguk Medina. Gampang amat ni anak ditipu, pikirku bingung. Tak lama kemudian kami berlima segera berlari menuju Toko Hewan Bahagia. KLINING! Mereka masuk toko itu sembari berteriak, "HOOOII! SELAMAT PAGIII!"
Pak Bahagia menunjukkan raut wajah marah. "Kalian kupecat, sana keluar!!" jerit beliau. Dengan bingung, kami berlima keluar dari toko hewan itu. Perasaan kami udah nggak kerja di toko itu deh ='=, ah ... Pak Bahagia pikun kali.
TLAK! TLUK! Tiba-tiba datang si Bagas. "Gyahaha ... apaan tuh? Bagas pake sepatu hak tinggi warna merah! Udah pernah pake gaun, pake sepatu hak lagi!!" tawa kami. "Ah, berisik. Sepatuku pada dicuci semua, jadi pake sepatu ibu dah" katanya dengan wajah yang malu. "Hiks ... hiks ..." tiba-tiba si Yusifa mengucurkan air mata. Apaan sih ni anak? "Aku meper ke kamu ya, Thar" Yusifa langsung menyeka hidungnya di baju Thara. "Gyaaa!!!!! OH NOOO!!!" Thara heboh menjerit-jerit. Tak lama kemudian, dia pingsan deh. Sepertinya aku butuh bantuan Haccuh untuk bersin di depan wajah Thara, batinku dan Yusifa bersamaan T_T
Karena Thara nggak bangun-bangun, aku dan Yusifa ngacir pulang ke rumah. Sementara Medina dan Rezka mengantar Thara pulang ke rumahnya. Ngapain sih pake gendong orang kayak Thara? Tinggalin aja kan gampang. Lagian juga tu anak lebay amat pake pingsan, ah ... tapi, kayaknya kalo aku jadi Thara aku juga bakal pingsan deh ='=
---Esok harinya---
"Gyaa! Ingus Yusifa, ingus Yusifa, iddih ... jijik!" Thara melempar-lemparkan bantalnya ke wajahku yang tepat berada di depan wajahnya. Padahal aku udah bela-belain nungguin dia sadar dari pingsan, tapi malah dilempar pake bantal sama dia. Aah ... benar-benar kejaammm!
"Lho? Bela ya? Kukira Yusifa. Hha ... maaf deh" kata Thara sambil ketawa-ketawa. Kurang ajar amat! Dasar muka plastik! "Yusifanya lagi di dapur, buatin bubur buat sarapan kamu" jawabku masih kesal. CKREK! Yusifa masuk ke dalam kamar Thara dengan nampan berisi bubur dan teh manis. "Nih Thar, mangap ya yang kemaren" katanya sok baik lagi. Thara mengangguk, dia tampaknya merasa kalo bubur Yusifa itu enak. Thara langsung mencoba bubur itu, padahal masih panas. "Apaan nih? Kok rasa buburnya aneh banget?" tanya Thara. "Iya, soalnya aku kan nggak bisa masak, mana gak ada buku resep, jadi aku masukkin semua bahan-bahan yang ada di kulkas, kayak sosis, telor, wortel, nugget, semuanya aku masukkin ... sampe karet gelangnya juga!" terang Yusifa jujur.
BLETAK! Thara melempar jam wekernya dan berhasil kena kepala Yusifa. "MAKANYA NGGAK USAH MASAK!!!!!!!!!!" teriak Thara kesel. Udah aku dimeperin ingus dia, terus dia buatin aku bubur yang super nggak enak lagi! Ah, dasar Yusifa, rutuk Thara dalam hati. "Tapi kan, aku udah berusaha masak" tiba-tiba mukanya jadi melas. "Eh ada si Ratu Jahat sama Kakak Tiri lagi berantem" tiba-tiba Bagas nyelonong masuk ke kamar Thara. Ngapain sih masuk-masuk? Nggak ada yang ngundang juga. "Nih, serangan tissue bekas ingus Yusifa!" Thara melempar lima tissue ke arahku, Rezka, Medina dan Bagas.
Sontak kami langsung sibuk menghindar. Iiiiw, jijiknyaa! Medina bersembunyi di balik lemari pakaian Thara. "Gak nyangka, Thara ternyata fans ingusnya Yusifa" gumam Medina serius. ='= Hah? PLUK! Sebuah tissue mendarat di atas kepala Medina. "UGYAAA!! INGUS YUSIFA! OH NOO!" Medina langsung ngebut ke kamar mandi, cepet-cepet keramas pake shampoo Thara, tak peduli bajunya basah. Setengah jam kemudian, Medina keluar dari kamar mandi Thara dengan baju plus rambut yang basah, muka yang basah, juga gigi yang tidak lagi kering.
"Aku pulang deh, mau keramas tujuh hari tujuh malem sambil baca surat Yaasin" gumam Medina lemas. "Aku juga deh ... aku mau ke dukun, mau minta jimat supaya terlindungi dari serangan ingusmu, Yus" kataku, lalu bergegas keluar dari rumah Thara. Ooh Pak Dukun, I'm coming ...!
---Esok, esok dan esoknya lagi---
"Aaah, males banget, hari ini bimbelnya nggak seru!!" kataku kesal. "Biasanya juga nggak seru" gumam Yusifa. "Ah, yaa gitu deh ..." lanjut Thara. "Toloong! Toloong!" terdengar suara jeritan. "Eeh, si Bagas lagi, seperti biasa, pura-pura tenggelem, udah ah, biarkan saja" kataku nyantai. "Heeh! Kali ini serius, Bela!" jerit Bagas lagi. "Apa peduliku? Kamu kan bisa berenang" kataku, tetap santai. "Eh Bagas, ikutan tenggelem deh!" kata Thara.
Otaknya kesumbat ingus Yusifa ya?, batinku. Ada-ada aja ni orang. Kami berlima pun segera berlari ke tepi kali. Tetap aja nggak ada ban atau tali buat nolongin tu anak. Rupanya si Bagas masih pura-pura tenggelem, dia berenang cepettt banget ke tepi, tanpa ada yang liat dia berenang, tau-tau tu anak ngilang aja, kayak tuyul gitu. Tiba-tiba Bagas narik kakinya Yusifa. Tenggelem deh tu anak. Agaknya Yusifa tau kalo si Bagas cuma pura-pura tenggelem, jadi Yusifa nenggelemin si Bagas. "Udah, tenggelem beneran aja skalian!!" kata Yusifa dongkol.
"Karena aku baik hati ..." Thara langsung mengangkat Medina dan melemparkannya ke kali. "Med, selametin Yuciep sama Bagas yaa" kataku sembari melambaikan tangan. "ENAK AJA!!" sungut Medina yang susah mengambil napas. "Rez ... Rezka Bella, tolongin dongg!!" kata Medina dengan terengah-engah. "Aku harus potong kambing bapakku, udah dulu ya, daah ..." Rezka cepet-cepet melarikan diri.
"Tinggal kita berdua, Thar" gumamku pelan. "Bismillah, ya Allah, tolong selamatkanlah aku dari mara bahaya!" do'a Thara dengan khusyuk. "HEH, YANG KENA BENCANA KAN SI BAGAS, YUCIEP SAMA MEDINAAA!!!" jeritku keras di telinga Thara yang sibuk berdo'a tidak jelas. "Ya udah, kita beli es krim yuk, Bel!" ajak Thara. "Ok deh. Dadah Bagas, Medin dan Yuciep ... nanti kalo udah bisa ke tepi kali, kirim sms yaa" kataku. KESIMPULANNYA: untung aja aku ma Thara itu anak yang baik hati yaa?
~Oke, selesai!~
(Hohoho~gimana ceritanya? Aneh nggak? Super aneh khaaann?)
~Overview of Yusifa & Thara~ Bonus Story
---Seputar Yusifa---
Karena cerita kali ini bonus, maka kita akan membahas Yusifa. Yusifa itu tergolong anak yang tengil tapi baik, kadang dia bisa disuruh-suruh (istilah kejamnya: pembantu gadungan), tapi kadang dia bisa nyuruh-nyuruh kita (tanpa kita sadari). Mukanya kejam + menakutkan + bikin orang eneg, yaah ... gitu deh. Yusifa umurnya 12. Temen bapaknya Yusifa namanya Pak Mamit (sodara kembarnya Pak Mamat). Istri Pak Mamit namanya Bu Mita (nama istrinya wajar), dan anak Pak Mamit namanya Gokil Mitamit. Panggilannya Amit. Yusifa itu temen deketnya Amit. Amit anak kelas 3, umurnya baru 9 tahun. (Jangan lupa, Yusifa itu sukanya sama daun muda, kayak Yuni Sharap Banget sama Rapih Amat Deh).
Amit itu anak cowok, rambutnya gondrong, mulutnya bau, giginya keropos, pokoknya amit-amit deh (sesuai namanya), tapi, si Yusifa itu betah banget main sama tu anak. Mungkin karena Amit sering bantuin Yusifa bersihin kamar mandi kali. Tapi Yusifa itu ngerasa nggak enak pas deket-deket sama Amit, soalnya si Amit kalo buang ingus selalu sembarangan. Padahal, Yusifa kan juga begitu. Tapi kenapa dia jijik ya? Mungkin karena Yusifa nggak mau kalah soal ingus.
Bisa dibilang Amit itu pinter, tapi saking pinternya, Amit nggak tahu perkalian sepuluh. Nah lho ... betapa pinternya si Amit itu! Yusifa sering ngebantuin Amit buat belajar (tapi nggak ikhlas, soalnya Yusifa sering minta honor ke Pak Mamit). Tapi, dasar si Amit, setiap mau diajarin sama Yusifa, selalu aja nyuguhin kue-kue sama es krim, jadilah Yusifa yang punya tampang mudah tergoda oleh makanan itu tidak pernah jadi-jadi mengajarin si Amit.
Amit itu suka main katapel, tapi Amit selalu nangis kalo ngeliat barbie. Entah kenapa. Mungkin karena barbie yang Amit liat giginya putih bersih (jangan pernah lupa kalo Amit itu giginya keropos!). Kadang Yusifa sering maksa Amit buat gosok gigi, tapi, sekali lagi usaha Yusifa tidak terlaksana, habis Amit pinter sih! Si Amit pura-pura nyeritain kisah sedih yang ngibul banget (Amit belajar ngibul dari Thara) terus akhirnya Yusifa bercucuran ingus (eh, air mata deh). Nah, cerita seputar Yuciep sampe disini dulu.
---Seputar Thara---
Mukanya yang selecek kantung kresek, hidungnya yang nyelem, mulutnya yang agak monyong, rambutnya yang keriting kayak selalu diblender serta tubuhnya yang tidak terlalu pendek, 147 sentimeter itu menjadikan Thara mendapat gelar sebagai 'Orang aneh No.1'. Suaranya kayak banci proffesional. Umurnya 12. Dia baik, tapi sering jahat. Temen ibunya Thara, Bu Sengsara dan suaminya, Pak Bahagia (Pak Bahagia yang di chapter Working in Shops Animals? itu lho) punya dua anak kembar namanya Bugis dan Haccuh. Bugis masih kelas 2 SD, tapi mukanya imut-imut. Sementara Haccuh kelas 3 SD, padahal mereka lahirnya beda dua menit doang. Tapi, karena Haccuh lebih pinter dari Bugis (pinter ngompol) maka dari itu dia masuk ke kelas 3.
Sebenernya Thara nggak akrab sama si Bugis ataupun Haccuh, tapi karena orangtuanya sering nitipin Thara di rumah Bu Sengsara dan Pak Bahagia, jadilah Thara bersikap sok akrab sama Bugis atau Haccuh (Thara nggak suka daun muda kayak si Yuciep, tapi sukanya daun yang udah keriput banget).
Awal perjumpaan Thara dengan si Kembar tidak begitu menyenangkan, Bugis tidak sengaja melemparkan remote televisi ke wajah Thara hingga Thara pingsan selama tujuh jam lamanya (bener-bener lama) ='= sementara Haccuh bersin di depan wajah Thara (untung Thara nutupin mukanya pake handuk). Sejak itu, setiap Bugis memegang remote apapun atau setiap hidung Haccuh mulai gerak-gerak, Thara akan melarikan diri, karena itu pertanda Bugis akan melempar remote atau Haccuh akan bersin super.
Tapi, mereka ada sisi baiknya juga. Thara pernah dikasih uang lima ratus ribu sama Bu Sengsara dan Pak Bahagia karena jagain Bugis dan Haccuh pas mereka berdua ke kondangan. Yah ... meski Thara kerepotan harus masak, ngelapin idung Haccuh yang abis bersin, nemenin Bugis tidur, dan sebagainya. Untunglah di rumah keluarga tidak beres itu ada rak buku dan komputer yang boleh Thara gunakan. Kadang Bugis mimpi dikejar stroberi raksasa kalau ada bunyi televisi ketika dia tertidur, hingga tiba-tiba Bugis sering terjaga dan melempar siapapun yang menyalakan televisi saat dia tidur menggunakan remote (anak kecil tapi kejamnya selangit).
Oh ya, sikap kejamnya Bugis itu diajarin Yusifa lagi. Bugis sama Haccuh manggil Yusifa dengan panggilan "Mbak Yusifa", sementara mereka memanggil Thara dengan sebutan "Mbok Thara". Padahal Thara ma Yusifa kan umurnya sama. Tapi, si Kembar merasa kalau Thara umurnya dua puluh tahun di atas umur Yusifa, gyahaha ...
~Berakhir deh~
(Semoga cerita bonus ini menyenangkan *>w<*)
Karena cerita kali ini bonus, maka kita akan membahas Yusifa. Yusifa itu tergolong anak yang tengil tapi baik, kadang dia bisa disuruh-suruh (istilah kejamnya: pembantu gadungan), tapi kadang dia bisa nyuruh-nyuruh kita (tanpa kita sadari). Mukanya kejam + menakutkan + bikin orang eneg, yaah ... gitu deh. Yusifa umurnya 12. Temen bapaknya Yusifa namanya Pak Mamit (sodara kembarnya Pak Mamat). Istri Pak Mamit namanya Bu Mita (nama istrinya wajar), dan anak Pak Mamit namanya Gokil Mitamit. Panggilannya Amit. Yusifa itu temen deketnya Amit. Amit anak kelas 3, umurnya baru 9 tahun. (Jangan lupa, Yusifa itu sukanya sama daun muda, kayak Yuni Sharap Banget sama Rapih Amat Deh).
Amit itu anak cowok, rambutnya gondrong, mulutnya bau, giginya keropos, pokoknya amit-amit deh (sesuai namanya), tapi, si Yusifa itu betah banget main sama tu anak. Mungkin karena Amit sering bantuin Yusifa bersihin kamar mandi kali. Tapi Yusifa itu ngerasa nggak enak pas deket-deket sama Amit, soalnya si Amit kalo buang ingus selalu sembarangan. Padahal, Yusifa kan juga begitu. Tapi kenapa dia jijik ya? Mungkin karena Yusifa nggak mau kalah soal ingus.
Bisa dibilang Amit itu pinter, tapi saking pinternya, Amit nggak tahu perkalian sepuluh. Nah lho ... betapa pinternya si Amit itu! Yusifa sering ngebantuin Amit buat belajar (tapi nggak ikhlas, soalnya Yusifa sering minta honor ke Pak Mamit). Tapi, dasar si Amit, setiap mau diajarin sama Yusifa, selalu aja nyuguhin kue-kue sama es krim, jadilah Yusifa yang punya tampang mudah tergoda oleh makanan itu tidak pernah jadi-jadi mengajarin si Amit.
Amit itu suka main katapel, tapi Amit selalu nangis kalo ngeliat barbie. Entah kenapa. Mungkin karena barbie yang Amit liat giginya putih bersih (jangan pernah lupa kalo Amit itu giginya keropos!). Kadang Yusifa sering maksa Amit buat gosok gigi, tapi, sekali lagi usaha Yusifa tidak terlaksana, habis Amit pinter sih! Si Amit pura-pura nyeritain kisah sedih yang ngibul banget (Amit belajar ngibul dari Thara) terus akhirnya Yusifa bercucuran ingus (eh, air mata deh). Nah, cerita seputar Yuciep sampe disini dulu.
---Seputar Thara---
Mukanya yang selecek kantung kresek, hidungnya yang nyelem, mulutnya yang agak monyong, rambutnya yang keriting kayak selalu diblender serta tubuhnya yang tidak terlalu pendek, 147 sentimeter itu menjadikan Thara mendapat gelar sebagai 'Orang aneh No.1'. Suaranya kayak banci proffesional. Umurnya 12. Dia baik, tapi sering jahat. Temen ibunya Thara, Bu Sengsara dan suaminya, Pak Bahagia (Pak Bahagia yang di chapter Working in Shops Animals? itu lho) punya dua anak kembar namanya Bugis dan Haccuh. Bugis masih kelas 2 SD, tapi mukanya imut-imut. Sementara Haccuh kelas 3 SD, padahal mereka lahirnya beda dua menit doang. Tapi, karena Haccuh lebih pinter dari Bugis (pinter ngompol) maka dari itu dia masuk ke kelas 3.
Sebenernya Thara nggak akrab sama si Bugis ataupun Haccuh, tapi karena orangtuanya sering nitipin Thara di rumah Bu Sengsara dan Pak Bahagia, jadilah Thara bersikap sok akrab sama Bugis atau Haccuh (Thara nggak suka daun muda kayak si Yuciep, tapi sukanya daun yang udah keriput banget).
Awal perjumpaan Thara dengan si Kembar tidak begitu menyenangkan, Bugis tidak sengaja melemparkan remote televisi ke wajah Thara hingga Thara pingsan selama tujuh jam lamanya (bener-bener lama) ='= sementara Haccuh bersin di depan wajah Thara (untung Thara nutupin mukanya pake handuk). Sejak itu, setiap Bugis memegang remote apapun atau setiap hidung Haccuh mulai gerak-gerak, Thara akan melarikan diri, karena itu pertanda Bugis akan melempar remote atau Haccuh akan bersin super.
Tapi, mereka ada sisi baiknya juga. Thara pernah dikasih uang lima ratus ribu sama Bu Sengsara dan Pak Bahagia karena jagain Bugis dan Haccuh pas mereka berdua ke kondangan. Yah ... meski Thara kerepotan harus masak, ngelapin idung Haccuh yang abis bersin, nemenin Bugis tidur, dan sebagainya. Untunglah di rumah keluarga tidak beres itu ada rak buku dan komputer yang boleh Thara gunakan. Kadang Bugis mimpi dikejar stroberi raksasa kalau ada bunyi televisi ketika dia tertidur, hingga tiba-tiba Bugis sering terjaga dan melempar siapapun yang menyalakan televisi saat dia tidur menggunakan remote (anak kecil tapi kejamnya selangit).
Oh ya, sikap kejamnya Bugis itu diajarin Yusifa lagi. Bugis sama Haccuh manggil Yusifa dengan panggilan "Mbak Yusifa", sementara mereka memanggil Thara dengan sebutan "Mbok Thara". Padahal Thara ma Yusifa kan umurnya sama. Tapi, si Kembar merasa kalau Thara umurnya dua puluh tahun di atas umur Yusifa, gyahaha ...
~Berakhir deh~
(Semoga cerita bonus ini menyenangkan *>w<*)
Langganan:
Postingan (Atom)